Dari Nagari Sumatra Barat Membangun, Sekretaris DPMD Sumbar Amriman: Semoga Haluan Mengakomodir Perkembangan di Nagari

Forwana Sumbar

HARIANHALUAN.ID – Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Masyarakat Daerah (DPMD) Sumbar yang diwakili Sekretaris DPMD Sumbar, Amriman menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Haluan akan menjadi amal paling baik, yaitu memberikan ilmu yang bermanfaat dengan menjembatani informasi mengenai kemajuan dan perkembangan nagari. 

“Kegiatan di rantau bisa diakomodir juga di Haluan. Di DPMD Sumbar, kita konsentrasi menjadikan nagari menjadi desa/nagari maju. Indeks desa membangun masih ada tiga nagari lagi yang sangat tertinggal. Kemajuannya, Tahun 2022 tidak ada lagi yang sangat tertinggal,” ujarnya saat berdiskusi dengan tema “Dari Nagari, Sumatera Barat Membangun”, di Kantor Haluan, Selasa (25/10/2022).  

Menurutnya, Haluan akan menjadi fasilitator untuk lahirnya jurnalis di nagari yang membantu mengakomodir informasi perkembangan di nagari. Selain itu, nantinya diharapkan akan banyak menyajikan program unggulan di DPMD Sumbar, termasuk peningkatan status nagari yang ditargetkan DPMD Sumbar menjadi nagari maju.

Sementara Dewan Redaksi Haluan, Hasril Chaniago juga menyampaikan bahwa modal sosial harus tetap dikembangkan media sebagai nilai dasar yang tetap dibutuhkan masyarakat. Untuk menggenjot perkembangan nagari dan desa dibutuhkan kekuatan rantau dan ranah dengan membangkitkan nilai-nilai. 

Pada acara diskusi membangun Sumbar, Perwakilan Forwana dari Padang Pariaman, Hilman H menceritakan kurangnya ekspos informasi mengenai perkembangan nagarinya. Bahkan, menurutnya, hal kecil yang terjadi di nagarinya bisa mendapat tempat di media.

“Hal kecil seperti pertandingan takraw, acara Maulid Nabi. Rasanya sayang sekali tidak ada dokumentasi berupa pemberitaan. Tenaga digital pun belum digarap dengan optimal, dari 103 nagari yang ada di Padang Pariaman, hanya separuh yang punya website,” ujarnya.

Hal yang sama juga dialami Forwana Sri Adianto dari Sawahlunto, yang masih membutuhkan website desa. Kemudian, Perwakilan Forwana Kabupaten Solok, Zofrawandi menyampaikan bahwa seorang wali nagari dituntun melahirkan inovasi. Namun tanpa dieskpos ke media, inovasi itu juga tidak akan terendus dan diketahui masyarakat. 

“Banyak hal yang tidak terekspos dari nagari kami. Bahkan sejak 2007 kami duduk di bangku wali nagari, kami telah melahirkan 21 prestasi. Salah satu di antaranya, Kalpataru di Tahun 2020, namun tidak ada media yang memuat,” katanya. 

Inovasi lain juga disampaikan oleh Wali Nagari Pilubang dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Endi Refli yaitu perkembangan ekonomi yang cukup pesat. Nagari hasil pemekaran sejak 2003 itu, sudah mempunyai koperasi dengan perputaran dana hingga Rp3 miliar. 

“Sejak pemekaran 2003, satu tahun kemudian roda pemerintahan, nagari kami diletakkan sebagai nagari prioritas. Kuncinya di pemberdayaan, kami pernah menerapkan pilubang menanam, yaitu tidak ada lahan kosong, apapun ditanami asalkan menghasilkan,” katanya. (*)

Exit mobile version