“Kita imbau peningkatan deteksi di setiap kab/kota mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit (RS), dimana penetapan RS rujukan sesuai arahan Kemenkes di RSUP M. Djamil,” ujarnya.
Lila menyebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BPOM terkait penanganan kasus ini. Beberapa langkah pencegahan dan penanganan juga telah dilakukan Dinkes Sumbar.
“Kita membentuk satgas dengan pihak terkait lainnya, IDAI, RSUP M. Djamil, BPOM dan profesi lainnya. Selain itu, juga surveilanse kasus, pengawasan bersama BPOM terkait peningkatan pengawasan obat, pencatatan pelaporan berbasis aplikasi ke Kemenkes, serta sosialisasi dengan semua tenaga kesehatan di kab/kota untuk melakukan hal yang sama dengan provinsi,” ujar Lila.
Ia juga meminta orang tua untuk tetap waspada jika anak memiliki gejala serupa. Di antaranya demam tinggi diiringi penurunan jumlah urin (buang air kecil) atau tidak ada sama sekali, mual atau muntah dan gejala lainnya. Orang tua juga diminta tetap tenang dan tidak panik, namun lebih waspada.
“Saat anak demam dilihat juga bagaiamana urinnya, jangan memakai diapers terus jadinya tidak terkontrol, apakah berkurang atau tidak keluar urinenya sama sekali,” ucapnya. (*)