Terima 19 Vial Dosis Antidot, Diskes Sumbar Gerak Cepat Tanggulangi GgGAPA

Fomepizole

HARIANHALUAN.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah menerima sebanyak 19 vial dosis Antidot jenis Fomepizole dari Kementerian Kesehatan RI, yang diyakini cukup ampuh untuk menyembuhkan atau mengurangi gejala penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GgGAPA).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, Dokter Lila Yanwar mengatakan, 19 vial dosis Antidot tersebut telah mulai digunakan untuk menangani pasien GgGAPA, yang telah dilaporkan muncul di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar sejak beberapa waktu lalu.

“Benar, untuk menanggulangi penyakit gagal ginjal akut pada anak atau GgGAPA, kita telah menerima kiriman 19 vial anti dotum dari Kemenkes RI. Antidot ini siap untuk diinjeksikan kepada para pasien GgGAPA di seluruh Sumbar,” ujarnya, Minggu (6/11/2022).

Lila menyebutkan, sejalan dengan keluarnya edaran dan instruksi dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk menghentikan sementara peggunaan obat-obatan jenis sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol, sejauh ini tidak ditemukan lagi adanya pertambahan kasus baru GgGAPA di Sumbar.

“Sejauh ini kasus GgGAPA di Sumbar masih berjumlah 28 kasus, dengan 14 orang pasien di antaranya meninggal dunia. Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi adanya pertambahan kasus baru,” ucapnya.

Lanjut ia jelaskan, untuk menangani penyakit yang diduga disebabkan oleh cemaran kandungan etilen glikol pada obat-obatan jenis sirup ini, Diskes Sumbar telah bergerak cepat dengan membentuk satuan tugas atau satgas sejak pertama kali penyakit yang rata-rata dialami oleh anak-anak ini dilaporkan terjadi di Sumbar.

“Penyelidikan epidemiologis terhadap kasus GgGAPA dilakukan oleh satgas. Mereka telah bergerak melakukan tracing, melacak kebiasaan, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi pasien sebelum mengalami gejala,” ucapnya.

Sekaitan dengan pembentukan satgas penanganan penyakit GgGAPA ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P0 Diskes Sumbar), Yun Efiantina mengungkapkan, telah ditemukan benang merah kaitan antara konsumsi obat-obatan jenis sirup yang diduga mengandung etilen glikol oleh pasien dengan kemunculan penyakit GgGAPA.

“Benar, rata-rata  pasien GgGAPA memang memiliki riwayat konsumsi paracetamol sirup, seperti Vipcol Sirup, Apialis Sirup, Elkana Suspensi, Unibebi Cough Sirup, OBH Combi Anak, Etasid Suspensi, Amoxilin Sirup, serta sejumlah merek obat-obatan yang telah dinyatakan dilarang beredar sementara oleh BPOM lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, kasus GgGAPA di Sumbar sejauh ini masih didominasi oleh anak-anak berusia satu hingga lima tahun. Sedangkan para penderita GgGAPA, kata Yun, rata-rata dilaporkan mengalami gejala dan keluhan berupa demam, mual, muntah, batuk, pilek, penurunan produksi urine, atau bahkan kesulitan buang air kecil atau Anuria.

“Pada tahap yang lebih lanjut, bahkan pasien GgGAPA mengalami sesak nafas, kejang-kejang atau bahkan kehilangan kesadaran. Untuk itu, kita imbau kepada masyarakat untuk segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan terdekat, apabila menemukan anak-anak yang  mengalami sejumlah gejala itu,” ucap Yun. (*)

Exit mobile version