Berangkat dari kerisauan terjadinya ketimpangan informasi di nagari tersebut, lanjut Zul Effendi, dalam momentum peringatan Harian Haluan yang ke-74, pihaknya kemudian menginisiasi pertemuan dengan Kepala Dinas PMD Sumbar, Amasrul yang pada akhirnya merekomendasikan perlu dilaksanakannya kegiatan peningkatan kemampuan aparatur nagari dalam mengelola dan menyampaikan informasi.
Terselenggaranya pelatihan kader Jurnalistik Nagari Haluan angkatan pertama, yang diikuti oleh wali dan perangkat nagari dari Kabupaten Solok. Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman Barat, Dharmasraya dan Padang Pariaman ini, diapresiasi langsung oleh Sekretaris Dinas PMD Sumbar, Amriman.
“Semoga penyelenggaraan kegiatan pelatihan kader Jurnalistik Nagari Haluan angkatan pertama ini, bisa berdampak dan berimbas terhadap percepatan pembangunan menuju Sumbar Madani dan berkelanjutan kedepannya,” ucapnya.
Amriman menjelaskan, sinergi antara ranah dan rantau merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam upaya percepatan pembangunan nagari. Untuk itu, menurutnya, menjadi penting bagi para aparatur nagari untuk menguasai keterampilan dasar penulisan berita yang diharapkan menjadi salah satu medium terjadinya sinergi ranah dan rantau tersebut.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Forum Wali Nagari (Forwana) Sumbar, Sudahri mengakui bahwasanya saat ini kemampuan pengelolaan informasi oleh aparatur nagari di Sumbar masih terbilang rendah.
Sudahri berharap, seiring dengan terselenggaranya kegiatan pelatihan kader Jurnalis Nagari Haluan angkatan pertama ini, dirinya berharap agar kedepannya para kader mampu berperan serta menjadi garda terdepan penyampaian informasi yang ada di seluruh nagari di Sumbar.
“Semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini para kader Jurnalis Nagari Haluan bisa berkontribusi dalam meningkatkan pemberitaan yang ada di nagari. Sehingga kedepannya upaya kita untuk mempercepat pembangunan Sumbar dari nagari bisa tercapai,” tutur Sudahri, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Forwana Kabupaten Lima Puluh Kota ini. (*)