Dikatakan Eka lagi, Museum Bundo Kanduang sebagai bentuk wadah pembelajaran bagi generasi tentang peranan Bundo Kanduang dalam tatanan adat Minangkabau. Bundo kanduang tidaklah sama dengan perempuan pada umumnya, inilah tugas kita bersama menjaga generasi-generasi kita apalagi di zaman yang semakin canggih, zaman digital ini.
“Kita bersama-sama tahu Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau memiliki posisi dan kedudukan sosial yang tinggi dan sangat penting yaitu sebagai penurut keturunan pewaris sako dan pusako, penyimpan hasil ekonomi, pemilik rumah dan penentu keputusan dalam musyawarah. Karena itu saya berharap kongres ini berjalan dengan baik dan kami pemerintah Tanah Datar bersama tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, DPRD siap melaksanakan hasil dari Kongres Bundo Kanduang sedunia ini,” sampainya.
Terakhir, Bupati Eka juga menyampaikan selamat untuk mengikuti kongres kepada seluruh Bundo Kanduang yang bakal dilaksanakan selama 3 hari ke depan.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Ny. Lise Eka Putra yang juga menjabat Ketua TP PKK Tanah Datar menyampaikan, tujuan kongres Bundo Kanduang se Dunia setidaknya ada 4 poin utama.
“Tujuan kongres ini untuk mencapai terwujudnya kedudukan, peranan dan fungsi perempuan serta generasi muda sesuai tatanan adat budaya Minangkabau. Kemudian untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ABS SBK, serta untuk mewariskan adat budaya dan memperkuat kedudukan bundo kanduang di lingkungan keluarga, kaum dan juga ditengah-tengah masyarakat,” sampainya.
Diterangkan Ny.Lise, dalam kegiatan kongres pertama Bundo Kanduang se Dunia Tahun 2022 diikuti 1.015 peserta.