Anggota DPR RI dan BKKBN Sosialisasikan Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting

BKKBN

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay bersama BKKBN foto bersama usai sosialisasi program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting. IST

HARIANHALUAN.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat dan daerah, menegaskan akan selalu hadir di tengah masyarakat dalam rangka menyosialisasikan program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan bersama mitra BKKBN kepada awak media, Selasa (6/12/2022). Menurutnya, pihaknya bersama BKKBN akan gencar dalam menuntaskan persoalan stunting.

“Karena keluarga yang berkualitas sangat penting, agar Indonesia kedepannya terbebas dari stunting. Kita tuntaskan bahkan perlunya pembekalan pemahaman mengenai ketahanan pangan supaya gizi tetap terjaga,” ucapnya.

Menurutnya, generasi remaja perlu dibekali pemahaman sebelum menikah, yang sudah menikah perlu dibekali dalam penyiapan kehamilan, yang memiliki anak perlu dibekali juga pemahaman.

Stunting ini harus kita perhatikan sumbernya dari hulu sampai hilir, siklus kehidupan inilah yang nantinya mempengaruhi stunting dimulai dari dalam kandungan sampai menginjak lansia,” ujarnya.

Ia mengatakan, semua pihak memiliki keterlibatan dan memiliki peran penting, makanya perlu kolaborasi bersama-sama demi terwujudnya generasi emas yang memiliki daya saing dengan negara lain jika memiliki SDM yang berkualitas.

Upaya mewujudkan generasi berencana yang berkualitas, kata Saleh Partaonan Daulay, maka pada akhir November 2022 lalu dilakukan sosialisasi di Desa Rasau dan Desa Pinang Awan, serta Desa Pasang Matingi, Kecamatan Torgamba, Labuhan Batu Selatan, Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Desa Parlabian di Kecamatan Kampung Rakyat, Labuhan Batu Selatan, serta Desa Pasang Matingi di Labuhan Batu.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatra Utara, M. Rijal menegaskan juga bahwa tahun ini pihaknya akan melakukan upaya ekstra untuk menekan angka stunting, yang akan dimulai dari level bawah.

“Karena ini menjadi aspek paling penting dan utama dalam upaya pencegahan, agar anak yang lahir tidak mengalami stunting,” katanya.

Ia menambahkan, kesempatan itu dapat dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Sebab, kunci sukses dalam pencegahan stunting adalah pemenuhan gizi seimbang pada ibu hamil dan menyusui,” tuturnya. (*)

Exit mobile version