HARIANHALUAN.ID – Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy menyebutkan pembebasan lahan tol seksi Padang-Sicincin hingga Kamis (8/12/2022) mencapai 93,2 persen.
Pada rapat koordinasi pembebasan lahan tersebut, Audy menyampaikan apresiasi kepada Kantor Wilayah Pertanahan Sumbar dan selalu meminta kesediaan koordinasi setiap stakeholder terkait.
“Kita memang belum mencapai target 100 persen, namun tetap diusahakan hingga akhir tahun ini. Koordinasi harus tetap dilaksanakan dan dijaga, baik LMAN, BPN, KJPP, PPK dan semua stakeholder,” katanya, Kamis (8/12/2022).
Staf Ahli Gubernur Sumatra Barat Bidang Ekonomi, Syafrizal Ucok yang turut hadir sebagai penanggungjawab rapat menerangkan bahwa total seluruh bidang yang akan dibebaskan sebanyak 1.600 bidang.
Sementara itu, total yang sudah bebas sebanyak 1.491 bidang dengan rincian dari Penetapan Lokasi (Penlok) 1 29 bidang, Penlok 2 sebanyak 917 bidang, dari Fasilitas Sosial (Fasos)/Fasilitas Umum (Fasum) dengan sebanyak 227 bidang.
Selain itu, kata Syafrizal, yang sudah diajukan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang sudah di Surat Perintah Pembayaran (SPP) sebanyak 89 bidang. Lalu, dalam proses konsinyasi sebanyak 39 bidang yang sudah SPP, yang sedang menunggu konsinyasi belum SPP 31 bidang.
Kemudian yang sudah divalidasi untuk diajukan SPP 47 bidang dan ditambah dengan delapan bidang aset dan optimalisasi tiga bidang.
“Alhamdulillah hingga saat ini sudah ada kemajuan, data terakhir yang sudah bebas itu ada sekitar 1.423 bidang. Sekarang sudah mencapai 1.491 bidang, dengan rata-rata 93,2 persen,” ucapnya.
Kemudian disebutkannya juga masih ada sisa 109 bidang yang belum bebas dengan rincian 20 bidang harus diverifikasi. Lalu, ada empat bidang proses penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), 54 bidang penilaian ulang, dua bidang akan dimusyawarahkan, 13 bidang berkas belum ada dan 16 bidang berkas belum lengkap.
“Sejumlah 1.491 lahan yang dianggap bebas itu, totalnya sepanjang 33,63 kilometer, namun tidak menerus dan masih terbagi-bagi bidangnya, yang sudah full bebasnya baru sepanjang 25 kilometer,” tuturnya.
Disampaikan Syafrizal, lahan yang sudah sepenuhnya bebasnya itu ada di daerah Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuk Alung, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung dan Kecamatan Enam Lingkung.
Ia menegaskan akan tetap berusaha membebaskan lahan tersebut hingga 100 persen diakhir Desember 2022. Hal ini juga dikarenakan kendala yang kerap terjadi karena proses verifikasi yang lama, dan akan terus digencarkan.
“Seperti yang sudah, kendalanya memang proses verifikasi dan segala macam. Kita akan selesaikan semua kendala itu, mulai dari kurang identitas, atau kurang lengkap data hingga penilaian ulang,” tuturnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini proses pengerjaan konstruksi belum dimulai, hanya sebatas clearing untuk mengamankan aset yang sudah diganti rugi. (*)