Perangkat Nagari Diharapkan Mampu Mengekspos Potensi dan Melahirkan Inovasi Nagari

JURNALIS NAGARI HALUAN ANGKATAN II

Jurnalis Nagari

Ketua Forwana Sumbar, Zul Arfin Dt Parpatiah menyampaikan materi dalam Pelatihan Jurnalistik Haluan Nagari Angkatan II di Kantor Harian Haluan Kompleks Bandara Lanud Sutan Sjahrir, Kota Padang, Selasa (13/12/2022). Sebanyak 40 perangkat nagari/desa se-Sumbar ikut ambil bagian dalam pelatihan yang didukung DPMD Sumbar tersebut. Irham

HARIANHALUAN.ID — Pelatihan Jurnalistik Nagari Haluan Angkatan II telah berakhir, Selasa (13/12/2022) sore di Kantor Harian Haluan, Komplek Lanud Sutan Sjahrir, Padang.

Meski telah usai, namun inovasi dari perangkat nagari yang menjadi perserta pelatihan itu tak boleh berakhir, bahkan ilmu jurnalistik yang didapat benar-benar diterapkan untuk mengekspos potensi nagari.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Wali Nagari Sumbar (Forwana) Sumbar, Zul Arfin Dt Parpatiah, pada acara penutupan Pelatihan Jurnalistik Angkatan II. “Pelatihan ini kita harapkan mampu menjaga silaturahmi sesama perangkat nagari. Pembekalan jurnalistik ini jangan hanya menjadi ladang menimba ilmu saja, tapi kita harus bersama menjaga komunikasi agar terbentuk inovasi dalam pembangunan nagari,” katanya.

Ia menyampaikan harapan bahwa pelatihan ini agar bisa lebih efisien dan efektif lagi dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumbar kedepannya. Tidak hanya itu, program ini akan membangun mental kewirausahaan.

“Kita sangat bersyukur Haluan dan DPMD Sumbar menginiasi program ini. Kelanjutannya kita terus giatkan semua pemberitaan nagari, agar terus berbenah dalam kelanjutan pembangunan nagari, dengan melihat inovasi-inovasi yang akan lahir dari lanjutan pelatihan ini nantinya,” tuturnya.

Salah satu inovasi itu disebutkannya, Haluan Nagari Institut. Nantinya, wali nagari atau perangkat nagari akan berbagi ilmu mengenai keunggulan masing-masing nagari. Lebih lanjut, untuk menduduki posisi perangkat nagari harus ditunjang dengan berbagai hal, misalnya proposal akademik, perlu ada institut.

“Untuk itu, nanti akan didatangkan akademisi yang sesuai dengan kebutuhan subjek ilmu yang dibutuhkan perangkat nagari. Kemudian inovasi pojok literasi binaan Haluan nantinya kita harapkan mampu berjalan baik,” tuturnya.

Ia juga berpesan kepada peserta yang berjumlah lebih kurang 40 orang itu agar mampu menjaga kode etik jurnalistik nantinya saat terjun ke lapangan. Ia memberi apresiasi kepada Haluan, yang merupakan salah satu media terbesar di Sumbar yang bersedia memfasilitasi pelatihan ini.

Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Effendi menyampaikan kepada para peserta pelatihan agar menerapkan UU Khusus Pers Nomor 40 Tahun 1999. Menurutnya, setelah dilakukan pelatihan selama dua hari baik dari angkatan I dan II, perangkat nagari umumnya memiliki kemampun dasar menulis yang baik.

“Mayoritas dari peserta mengharapkan pelatihan ini diselanggarakan selama tiga hari, ini maknanya pemaparan dan penilaian seluruhnya positif. Meskipun kita melaksanakan di ruangan sederhana, namun sangat menguntungkan karena mampu mempererat silaturahmi,” katanya.

Ia juga memberi pemahaman sebagai dewan ahli pers, agar peserta pelatihan yang sudah dihadiahi kartu pers itu mampu mengurangi dan meminimalisir konotasi negatif masyarakat nagari terhadap pers.

Hal ini diyakininya akan terjadi secara bertahap dengan dukungan peserta yang sudah punya referensi dan kebebasan mengenai pers. “Gagasan awal ini intinya untuk kebaikan. Semua yang kita tanam untuk kebaikan akan menghasilkan yang baik pula. Tentu ada tantangan, namun dengan membangun komunikasi secara pikiran dan gagasan kita akan mampu menimimalisir hal itu,” tuturnya.

Kemudian, harapannya tindaklanjut dari pelatihan jurnalistik ini akan mampu memberdayakan nagari. Haluan akan berusaha memfasilitasi, misalnya kebutuhan nagari untuk teknologi daya tepat guna, manajemen, dan lainnya.

“Gagasan-gagasan yang dimiliki nagari akan kita bantu fasilitasi dengan referensi berbagai narasumber yang ahli pada bidangnya. Kita di sini (Haluan, red) tidak hanya menebarkan nilai jurnalistik, tapi juga inspirasi untuk kebaikan bersama,” tutur Zul Effendi.

Salah satu peserta yang mengikuti pelatihan, yang merupakan Ketua Bamus Nagari III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Padang Pariaman, Yasmahadi, mengapresiasi pelatihan ini. Menurutnya, ini merupakan gagasan yang bagus terutama untuk pemahaman sebagai seorang jurnalis.

“Kita menjadi paham bagaimana hak seorang wartawan dalam menyampaikan informasi kapada masyarakat. Ilmu pentingnya, memberikan pondasi awal ilmu kewartawanan, karena jadi wartawan yang baik itu sulit,” tuturnya.

Menurutnya, diperlukan ilmu dan pemahaman yang matang pers, UU Pers, serta UU ITE. Pembelajaran berharga baginya selama pelatihan, yaitu menghormati dan menghargai intitusi yang melahirkan wartawan, serta perlu ada tindak lanjut lahir wartawan berkualitas Sumbar. (*)

Exit mobile version