Kisruh SMA PGRI 1 Padang Selesai, Dapodik Resmi atas Nama Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumbar

SMA PGRI 1 Padang

Guru SMA PGRI 1 Padang berfoto bersama dengan Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat, Drs. Hardizon Bahar, S,IP, MM (baju biru tengah). IST

HARIANHALUAN.ID – Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat memanjatkan puji syukur atas keluarnya surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar)  tertanggal 21 Desember 2022 Nomor: 4213/6031/PSMA-2022, tentang Penunjukan Kepala SMA PGRI 1 Padang atas nama Tasmin Anang, S.Pd, M.Si. 

Seiring dengan keluarnya surat ini, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat menyerahkan sepenuhnya Dapodik SMA PGRI 1 Padang kepada Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat.

Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat, Drs. Hardizon Bahar, S,IP, MM, mengatakan, surat yang ditujukan kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat ini, sebagai tindaklanjut hasil koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dengan Kemendikbudristek berkaitan dengan permasalahan SMA PGRI 1 Padang. 

“Alhamdulillah, kami tak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya, sehingga keluarnya keputusan ini,” katanya.

“Hanya dengan pertolongan Allah yang maha kuasa, melalui perjalanan yang panjang, terjal dan berliku-liku serta melelahkan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat menyerahkan sepenuhnya Dapodik  SMA PGRI 1 Padang kepada Yayasan Pendidikan PGRI  Padang. Benar apa yang disampaikan dalam Al-Qur’an, bahwa yang hak itu akan mengalahkan yang bathil,” ujar Hardizon menambahkan. 

Ia mengatakan, Dapodik SMA PGRI 1 Padang yang ada pada Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat memiliki SK Pendirian Sekolah, yaitu SK Kepala Dinas Kota Padang No. 421.2/4533/DP/Dikmen.01/2013 tentang persetujuan Izin Operasi SMA PGRI 1 Padang  Tahun 2013.

Dengan telah berakhirnya kisruh yang selama ini sempat terjadi di SMA PGRI 1 Padang, kata dia, para  guru yang sudah mengabdi puluhan tahun di bawah Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat dan sempat berseberangan, akhirnya kembali bersatu. 

Ia menuturkan, untuk guru-guru SMA PGRI 1 Padang, mereka ada yang mengajar di gedung sekolah di Jalan Koto Tinggi dan sebahagian di Gedung Utama Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 A Padang.  

Sejak 1978 sampai Tahun 2020 semua guru selalu kompak, karena berada dalam di bawah naungan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat, namun akibat adanya oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja untuk memisahkan, dan bahkan memecah belah, kebersamaan, keakraban dan kekompakan yang puluhan tahun terjalin hampir luluh lantak. 

Ketika terjadi kisruh, siswa, guru-guru dan pegawai SMA PGRI 1 Padang di bawah naungan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat hampir tercerai berai. Sekolah yang dibangun puluhan tahun oleh para pendiri, sempat berada dalam situasi yang sulit, karena guru-guru dan keluarga besar SMA PGRI 1 Padang sempat tidak sejalan, karena adanya oknum yang tak bertanggungjawab ini. 

“Namun sekarang terbukti, bahwa yang hak itu adalah hak dan yang bathil itu adalah bathil, yang hak akan kembali kepada yang berhak dan yang bathil itu akan hilang ditelan masa,” ucap Hardizon. 

Hardizon mengatakan, tepat pada Senin 26 Desember 2022 kemarin di Gedung Utama SMA PGRI 1 Padang di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 A, para guru di sekolah terutama guru yang mengajar di gedung SMA PGRI 1 Padang di Jalan Koto Tinggi, yang beberapa waktu lalu sempat berseberangan, sekarang sudah bersatu kembali.

“Pada 26 Desember ini, dilakukan juga penyerahan data siswa, guru dan pegawai untuk dimasukan dalam Dapodik SMA PGRI 1 Padang kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat, dan kami semua kembali menyatukan tekad dan semangat menyelamatkan para siswa, untuk bersama-sama menjaga, membina keharmonisan dan kebersamaan serta kekompakan untuk tidak mau dihasud, diadu domba dan diseret-seret oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Hal ini demi kemajuan SMA PGRI 1 Padang kedepannya, serta menyelamatkan para siswa,” ucapnya. 

Lebih lanjut Hardizon menyampaikan, dalam pertemuan tanggal 26 Desember tersebut, guru, siswa, serta orang tua wali murid diundang untuk menjelaskan kondisi yang ada saat ini. Mereka larut dalam suasana yang penuh haru, karena selama ini mereka memang bertanya-tanya bagaimana nasib anak-anak yang menjalani proses belajar mengajar di SMA 1 PGRI Padang. 

“Alhamdulillah, badai telah berlalu, semua guru, pegawai, siswa sudah tenang. Kita bersatu kembali dalam suasana kegembiraan, kebersamaan, kekeluargaan dan Insyaallah pada pembukaan sekolah pada 2 Januari 2023 dalam memasuki tahun baru 2023 kita menjalaninya dengan semangat baru,” ucapnya. 

Pada pembukaan sekolah 2 Januari mendatang, sambungnya, guru, siswa, karyawan dan yayasan akan mengadakan upacara bendera bersama di Gedung Utama dengan pembina upacara adalah Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatra Barat, Drs. Hardizon Bahar, S,IP, MM.

Kemudian juga akan diadakan syukuran besama anak-anak panti asuhan yatim piatu. Hal ini akan dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kisruh di SMA PGRI 1 Padang.

“Semoga ke depan sekolah, guru-guru dan siswa dapat beraktivitas dengan tenang serta aman, dan SMA PGRI 1 PADANG tetap jaya sepanjang masa,” tuturnya. (*)

Exit mobile version