PADANG, DESEMBER (Haluan). PEMBANGKIT Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau yang merupakan kebanggaan masyarakat Sumbar, khususnya dan Indonesia umumnya, Rabu (28/12/1983) kemarin diresmikan Presiden Soeharto, dalam suasana semarak dihadapan ribuan masyarakat yang menghadiri lapangan upacara di Power House (Gedung Sentral), Lubuk Sao Maninjau.
Diperkirakan 15.000 berkecamatan Tanjung Raya Maninjau sebagai lapisan masyarakat kabupaten dan Lubuk Basung, menyaksikan peristiwa bersejarah dalam kemajuan kelistrikan daerah tersebut. Masyarakat yang kebanyakan sebagai lapisan pejabat Kabupaten Agam, mulai dari sipil dan militer Tk.I Sumbar, dari rema sekolah sejak pagi memenuhi lapangan upacara yang terletak di sebuah lembah.
Mereka berdiri di tepi tebing dan pinggiran batang antokan menunggu kedatangan kepala negara dan rombongan. Presiden dan Ibu Tien Soeharto yang datang dengan helikopter dari Padang, sebelumnya mendarat di Muko-muko, peninggiran Danau Maninjau dimana pangkal Terowongan terletak (sekitar 4 kilometer dari Lubuk Sao).
Pesawat Heli terlebih dahulu melayang tepat diatas tempat upacara disaksikan hadiri tak sabar menghadiri Bapak Pembangunan tersebut.
Rombongan para Menteri terdiri dari Menteri Pertambangan dan Energi, Soebroto, Menteri Luar Negeri Mochtar Kusuma Maatmatja, Menteri Perhubungan Rusmin Nur Yadin, Menko Ekoin/Pengawasan Pembangunan Ali Wardhana, Sekmil Presiden Kardono, Pangkol Wilhan I Sumkalbar, Letjend TNI Seesilo Soedarman dan pejabat-pejabat rombongan presiden lainnya, kelihatan lebih dahulu sampai di Lubuk Sao.
Rombongan presiden yang disertai Gubernur Sumbar, Ir. Azwar Anas, disambut dengan upacara adat meriah oleh para remaja Minang, menyuguhkan sirih di “carano” pertanda selamat datang Ibu Tien.
Presiden dipayungi dengan payung panji berwarna kuning menuju panggung kehormatan, melalui jalan di atas karpet merah.
Presiden meresmikan berfungsinya PLTA Maninjau dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti, disambut tepuk tangan meriah para hadirin. Begitu tombol ditekan, 4 buah lampu merah yang menandakan beroperasi 4 buah turbin pembangkit listrik yang berkapasitas 68 MW kelihatan menyala.
Diiringi lagu Padamu Negeri, panduan suara ibu-ibu Dharma Wanita PLN dan Krosik DILLAR Sumbar, presiden didampingi gubernur dan PIKITRING PLN Sumbar-Riau dan Kerinci, Ir. Yanuar Muin, menyaksikan dari dekat maket PLTA Maninjau sekaligus menerima penjelasan dari Yanuar. (*)
Berita ini sudah terbit di Koran Harian Umum Haluan Edisi Jumat, 29 Desember 1983 di Headline Halaman 1 dengan Judul “PLTA Maninjau Resmi Digunakan”. Kemudian ditulis ulang dengan bahasa yang sama oleh calon penulis berbakat, Amanda Athafunnisa R (Siswi SMPN 8 Padang).
Testimoni 73 Tahun Koran Harian Umum Haluan