Jelang Ramadan, Pemprov Sumbar Kebut Capaian Vaksinasi

Ilustrasi

HALUANNEWS, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) kebut pencapaian vaksinasi. Sebab, pencapaian ini menjadi pertimbangan utama pengambilan kebijakan aktivitas masyarakat pada saat Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, pemprov akan menyelaraskan aturan sesuai arahan dan intruksi pemerintah pusat dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran kali ini.

“Seperti, bagaimana penyelenggaraan salat Tarawih, mudik dan Lebaran menyesuaikan dengan arahan pemerintah pusat,” katanya kepada Haluan, Rabu (23/3/2022).

Pemprov, katanya, siap melaksanakan dan mengawal instruksi yang diberikan pemerintah pusat dan terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi meningkatnya kasus saat pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan dalam pengendalian Covid-19.

Pihaknya terus mendorong masyarakat untuk tetap berpegang kepada dua hal penting dalam pengendalian Covid-19, yakni selalu menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

“Bagi yang belum vaksin, segera dapatkan vaksinasi. Jika sudah divaksin lengkap, segera tambah dengan vaksin booster. Ini penting. Bukan hanya untuk menjaga diri sendiri, tapi juga menjaga orang lain dan keluarga kita agar tidak terpapar,” katanya.

Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Sumbar, Yun Efiantina mengatakan, realisasi vaksin dosis pertama di Sumbar saat ini mencapai 79,99 persen dari target sasaran keseluruhan sebanyak 4.973.342 orang.

“Untuk capaian vaksin pada dosis pertama berhasil menyasar 3.978.296 orang (79,99 persen). Sedangkan pada dosis kedua berhasil menyasar 2.877.093 orang (57,85 persen) dan vaksinasi dosis ketiga (booster) berhasil menyasar 113.133 orang (2,27 persen),” kata Yun Efiantina.

Ia merincikan, vaksinasi saat ini menyasar enam kelompok, yakni nakes, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, remaja dan anak. Untuk tenaga kesehatan (nakes), dari target sasaran sebanyak 32.391 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 43.291 orang (133,65 persen). Sedangkan dosis kedua berhasil menyasar 41.687 orang (128,70 persen).

Lalu, dosis ketiga berhasil menyasar 28.949 orang (89,37 persen). Untuk target sasaran petugas publik sebanyak 400.274 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 256.570 orang (64,10 persen), dosis kedua 232.147 orang (58,00 persen) dan dosis ketiga 12.248 orang (3,06 persen).

Selanjutnya dari target sasaran lansia sebanyak 489.575 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 481.703 orang (98,39 persen), dosis kedua 328.586 orang (67,12 persen) dan dosis ketiga 7.764 orang (1,59 persen). Berikutnya, dari target sasaran masyarakat rentan sebanyak 2.896.546 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 2.394.644 (82,67 persen), dosis kedua 1.725.007 (59,55 persen) dan dosis ketiga 63.498 orang (2,19 persen).

Kemudian dari target sasaran remaja sebanyak 589.723 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 581.603 orang (98,62 persen), dosis kedua 476.544 orang (80,81 persen) dan dosis ketiga 674 orang (0,11 persen).

Terakhir, dari target sasaran anak sebanyak 564.833 orang, pada dosis pertama berhasil menyasar 220. 485 orang (39,04 persen) dan dosis kedua 73.122 orang (12,95 persen).

Ia mengatakan, beberapa cara dilakukan untuk mengebut capaian vaksinasi. Untuk capaian vaksinasi, terutama booster, pihaknya tetap melakukan evaluasi capaian setiap hari terhadap pemerintah kabupaten/kota dan menetapkan ranking.

Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyatakan, hingga kini wacana syarat booster bagi pemudik masih diperdalam. Semua kebijakan terkait momentum Ramadan dan mudik masih terus disesuaikan dengan perkembangan tren laju penularan.

“Masih akan dikaji. Kalau terus tren turun, maka tidak perlu pembatasan aktivitas. Tapi ini masih terus kita monitor menyesuaikan dengan keadaan,” ujar Nadia.

Menurutnya, ada dua hal yang memungkinkan tren penurunan angka kasus Covid-19 dapat berlangsung lama. Kedua hal itu adalah penerapan prokes dan percepatan vaksinasi. Masyarakat diimbau untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer dua dosis maupun booster, untuk mencegah lonjakan kasus yang saat ini terjadi di beberapa negara, seperti Jerman, Prancis, Inggris, dan Kanada. (*)

Exit mobile version