Wakil Ketua Umum Forwana Sumbar, Hilman sangat mendukung keterbukaan informasi publik dari nagari. Perangkat desa diharapkan mampu mengerti mengenai perlindungan dan asas pers, sehingga kekhawatiran wali nagari atas pemberitaan sepihak tanpa konfirmasi tidak terjadi lagi.
Keterbukaan informasi dan pelatihan jurnalistik yang diinisiasi Harian Haluan, mampu melahirkan inovasi dalam perkembangan literasi.
Wali Nagari III Koto Aur Malintang, Azwar Mardin mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan gerbang kemajuan nagari. “Awalnya, diklat ini hanya sebagai kontributor, namun kami kemudian mengembangkannya lagi ke arah literasi. Yaitu kampung literasi, agar masyarakat mempunyai pengetahuan melalui media dan keterbukaan informasi publik,” ujarnya.
Kemudahan akses informasi merupakan bagian dari literasi. Program literasi Haluan Nagari akan menjadi sarana mengembangkan pengetahuan dan potensi, agar masyarakat memiliki pemahaman yang luas. Kecakapan literasi dan kompetensi dapat mengeksplorasi dan memberdayakan potensi yang dimiliki daerah baik potensi sumber daya alam maupun kearifan lokal.
Sejalan dengan tantangan VUCA atau adanya kondisi ketidakstabilan global, Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Effendi menyampaikan, pentingnya inovasi dan kolaborasi. Termasuk dalam pemberitaan di media. Salah satunya dengan pemberitaan nagari.
Setelah dilaksanakannya dua angkatan pelatihan jurnalistik bagi perangkat nagari, kolom nagari pada platform digital harianhaluan.id mendapat respon positif. “VUCA atau Volatilitas (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kompleksitas (complexity), dan ambiguitas (ambiguity), mengubah kecenderungan perilaku konsumen, misalnya dari konvensional menjadi digital. Jadi, ada kesinambungan, yaitu kemudahan akses informasi nagari dengan platform digital. Setelah pelatihan jurnalistik dua angkatan ini, ratusan berita nagari mendapat respon positif,” katanya.