HARIANHALUAN.ID — Suka atau tidak, faktanya institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah didera rentetan peristiwa menghebohkan. Ini, memicu terjadinya penurunan tingkat kepercayaan dan citra Polri di tengah masyarakat. Dan ini menjadi tugas besar institusi ini.
Setidaknya, ada tiga kasus besar yang sangat menggerus kepercayaan itu, yakni pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan jenderal bintang dua Polri Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan dan perwira tinggi Polri yang terlibat kasus narkoba.
Peristiwa ini membuat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun harus kerja ekstra untuk mengembalikan citra polisi. Dan, dalam setiap kesempatan, Kapolri sering mengeluarkan pernyataan, anggota Polri harus mengembalikan citra baik di mata masyarakat.
Inipun dilakukan jajaran Polda Sumbar. Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menyebut, penurunan tingkat kepercayaan dan citra Polri yang dipicu oleh ‘ulah’ sejumlah oknum petinggi kepolisian tersebut. Kejadian ini telah menyita perhatian publik sekaligus menjadi keprihatinan bersama bagi jajaran kepolisian di seluruh Indonesia hingga saat ini.
“Secara pribadi, saya juga merasa prihatin atas peristiwa menghebohkan yang terjadi di wilayah hukum Polda Sumbar baru-baru ini (kasus narkoba Irjen TM,red). Secara psikis, anggota kepolisian maupun masyarakat, pasti masih terkenang dengan sesuatu yang sifatnya negatif. Walaupun itu berkaitan dengan urusan tindak pidana kausalistik yang bersangkutan dan merembet terhadap citra institusi Polri secara keseluruhan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Irjen Pol Suharyono menyampaikan, upaya institusi Polri untuk meningkatkan citra serta merebut kembali kepercayaan publik terhadap institusi Polri di tengah terjadinya rentetan peristiwa menghebohkan publik beberapa waktu belakangan, perlu mendapatkan dukungan penuh dari media.
Sebab, menurutnya, tanpa adanya soliditas, sinergi dan kolaborasi antara media dan jajaran kepolisian, upaya meningkatkan citra Polri tentu akan sulit untuk dilakukan. “Melansir kalimat dari bapak Menkopolhukam Mahfud MD, semua lembaga dan institusi sangat berkepentingan untuk berhubungan baik dengan media. Bahkan jatuh atau bangkitnya citra institusi atau seseorang dari masa ke masa, sangat ditentukan oleh pemberitaan yang dikeluarkan media,” ucap Kapolda didamping Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan.
Selain meningkatkan soliditas, sinergi dan kolaborasi dengan media dalam rangka meningkatkan kembali citra dan kepercayaan masyarakat terhadap citra institusi Polri ini, Kapolda juga menyebutkan bahwa jajaran kepolisian mulai dari tingkatan Polda, Polres hingga Polsek, telah diperintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meningkatkan interaksi dengan masyarakat, melalui pelaksanaan kegiatan Jumat Curhat (curahan hati) setiap minggunya.
Dikatakannya, dalam program yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas interaksi personel kepolisian serta meningkatkan Habluminallah dan Habluminannas, anggota kepolisian dan masyarakat itu, setiap anggota kepolisian yang telah ditunjuk, berkesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat dalam rentang waktu 7 sampai 10 menit sebelum berkumandangnya azan salat Jumat.
“Jadi, dalam forum Jumat Curhat, masyarakat bisa mengeluhkan dan berbagi mengenai segala hal yang berkaitan dengan kamtibmas kepada polisi. Sedangkan bagi polisi, forum itu juga merupakan medium menyerap aspirasi, sekaligus untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat,” ucapnya.
Lebih jauh Irjen Pol Suharyono menyatakan, upaya untuk meningkatkan citra Polri di mata publik ini, juga perlu diikuti dengan peningkatan pelibatan jajaran kepolisian dalam setiap aktivitas sosial keagamaan yang ada di tengah masyarakat. Bahkan, kata Kapolda, dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan hubungan kemitraan dengan masyarakat maupun seluruh stakeholder yang ada di daerah.
“Bagi saya pribadi, saya memiliki dua prinsip. Yaitu, saya tidak akan pernah menolak permintaan audiensi, serta saya akan selalu mengusahakan untuk menghadiri setiap undangan. Meskipun tentu pasti ada skala prioritas internal ataupun eksternal,” ucapnya.
Terkait posisi polisi itu sendiri, Suharyono mengatakan, ada tiga fungsi di masyarakat. Fungsi pertama sebagai pelayan publik, mitra dan penegakan hukum. “Kalau jadi pelayan, berarti masyarakat yang menjadi majikannya. Dan, di sini fungsi polisi harus melayani. Sedangkan jika posisi polisi sama dengan masyarakat, itu namanya mitra. Ya, seperti kita ini. Namun, jika dalam penegakan hukum, polisi satu klik lebih tinggi dari masyarakat. Ini, soal hukum,” terang jenderal bintang dua ini.
Berkaitan dengan beberapa proyek strategi nasional (PSN) yang saat ini sedang berjalan di Sumbar, sikap polisi jelas. “Kita akan tegakan hukum jika ada yang mengganggu dan mengacau PSN,” katanya.
Irjen Suharyono juga mengatakan bahwa perintahnya jelas untuk seluruh jajaran Polda Sumbar, untuk menjadi pelayan dan mengayomi masyarakat di wilayah masing-masing. “Jangan tebang pilih dalam melayani masyarakat. Jika ada yang melapor, segera tindaklanjuti,” ucapnya lagi.
Kendati demikian, Kapolda mengimbau masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas kepolisian. “Jika, ada anggota saya yang nakal, laporkan saja,” katanya.
Menyikapi pernyataan tegas Kapolda, Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Effendi, sangat mengapresiasi tekad Kapolda itu. Dan, dalam hal ini, Harian Haluan akan berada berdampingan dengan Polda Sumbar.
Pada kesempatan itu, Zul Effendi menyatakan bahwa sebagai media yang sudah malang melintang hampir 75 tahun, Harian Haluan baik platform cetak maupun digital, siap untuk mendukung penuh setiap upaya jajaran Polda Sumbar untuk kembali merebut dan meningkatkan kembali citra Polri di tengah masyarakat.
“Sebagai salah satu koran tertua di Pulau Sumatra yang masih terus eksis sampai saat ini, Harian Haluan siap mendukung dan berkolaborasi dengan Polda Sumbar. Bahkan kami telah memiliki rencana untuk membuat suatu rubrik khusus dengan nama masyarakat bertanya polisi menjawab,” ucapnya.
Melalui penyediaan rubrik khusus itu, kata Zul Effendi, Harian Haluan ingin menjadi media yang akan menjadi penghubung antara masyarakat dan kepolisian. Terutama dalam hal menyampaikan keluhan, saran dan masukan yang positif dari masyarakat untuk terus mengawal jalannya reformasi organisasi, perbaikan kinerja. Maupun meningkatkan citra jajaran Kepolisian Polda Sumbar ke arah yang lebih baik lagi kedepannya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Harian Haluan, Revdi Iwan Syahputra. Menurut pria yang akrab disapa Ope ini, sebagai pilar demokrasi yang keempat media merupakan mitra kritis bagi Polri, untuk senantiasa melahirkan layanan kepolisian yang cepat, bersih dan humanis.
“Semoga jalinan kerja sama yang telah terjalin harmonis antara Polda Sumbar dan Harian Haluan selama ini bisa terus berlanjut. Sebagai koran perjuangan yang memiliki motto ‘Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat’, Harian Haluan akan selalu menjadi mitra kritis bagi Polda Sumbar kedepannya,” tuturnya. (*)