HARIANHALUAN.ID – Intensitas erupsi dua Gunungapi aktif di Sumbar, yakni Marapi dan Kerinci terus menurun. Meskipun demikian, keduanya masih berstatus Level II (waspada).
Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Teguh Purnomo mengatakan, aktivitas vulkanologi Gunung Marapi terus mengalami penurunan pada pengamatan Selasa (17/1/2023). “Hingga pukul 18.00 WIB terekam terjadi erupsi 11 kali (proses),” ucapnya.
Kondisi terkini aktivitas Marapi kegempaan tercatat lebih dari 240 kali erupsi. Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas Gunung Marapi terus mengalami peningkatan sejak Sabtu (7/1/2023).
Ia merincikan, Sabtu (7/1/2023) ada 15 kali erupsi, Minggu (8/1/2023) ada 27 kali erupsi, Senin (9/1/2023) ada 35 kali erupsi, Selasa (10/1/2023) ada 34 kali erupsi, dan Rabu (11/1/2023) ada 23 kali erupsi, Kamis (12/1/2023) ada 24 kali erupsi.
Kemudian Jumat (13/1/2023) ada 19 kali erupsi, Sabtu (14/1/2023) ada 31 kali erupsi, Minggu (15/1/2023) ada sembilan kali erupsi, Senin (16/1/2023) ada 12 kali erupsi, Selasa (17/1) ada 11 kali (progres). Kolom abu tidak teramati, karena tertutup kabut.
Terpisah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan Safwan membenarkan Gunung Api aktif yang berada di Perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatra Barat (Sumbar) itu juga mengalami penurunan aktivitas sejak Senin (16/1/2023). “Hari ini tidak ada aktivitas erupsi. Untuk statusnya masih Level II (waspada),” ujarnya.
Menyikapi kondisi itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengunjung maupun wisatawan tidak mendaki kawah yang ada di kedua puncak gunung api itu, dengan radius 3 kilometer dari kawah aktif. (*)