Seperti kata pepatah “menyelam sambil minum air”. Tamu-tamu yang datang di ajak mengunjungi tempat budidaya madu Galo-galo dan bisa langsung dinikmati dari sarangnya. Menikmati wisata alam Dengan adanya pelayanan tersebut dan didampingi dengan produk Madu Galo-galo “Phaslia” akan memberikan kesan yang tertanam di pikiran mereka bahwasanya setiap mereka mengingat Nagari Pasia Laweh mereka akan menginggat Madu Galo-Galo “Phasila” sehingga akan menjadi topik pembicaraan dengan rekan-rekan sesama kerja mereka dan merekomendasikannya.
Sampai saat ini sudah ratusan dari Pemerintahan Nagari/Desa yang berkunjung ke Pemerintah Nagari Pasia Laweh. Pada tanggal 15 November 2022 KPPN Bukittinggi berkolaborasi dengan BNI cabang Bukittinggi melakukan pembekalan bagi Pelaku UMKM di Nagari Pasia Laweh. Sebanyak 40 pelaku UMKM yang diberi pembekalan akan menjadi UMKM binaan Kemenkeu dan BNI cabang Bukittinggi. Termasuk pelaku UMKM madu Galo-Galo “Phasila” mereka memborong habis semua produk tersebut serta memesan lebih banyak lagi untuk diberikan kepada rekan kerja mereka.
Kekuatan “word of mouth” akan meningkatkan pemasaran mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang senang berinteraksi dan berbagi, termasuk salah satunya mengenai masalah prefensi pembelian. “word of mouth” mampu menyebar begitu cepat apabila individu yang menyebarkan juga memiliki jaringan yang luas. Dengan demikian dapat diketahui bahwa konsumen yang paling berharga bukanlah konsumen yang paling banyak membeli, melainkan konsumen yang paling banyak beraktifitas “word of mouth” sehingga mampu membawa konsumen lain untuk membeli.
Produk Madu Galo-Galo “Phasila” dikemas dalam botol dengan ukuran 80 ml seharga Rp 50.000 dan Ukuran 250 ml seharga Rp 150.000. (*)