Satu Dekade Terakhir, Angka Kematian Bayi di Sumbar Turun Drastis

Kematian Bayi. ILUSTRASI

PADANG, HARIANHALUAN.ID—Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Herum Fajarwati menyebut, Angka Kematian Bayi (AKB) usia 0-11 bulan atau kurang dari 1 tahun menurun signifikan selama 10 tahun terakhir.

“AKB menurun signifikan dari 30 per 1.000 kelahiran hidup pada sensus penduduk 2010, menjadi 16,35 per 1.000 kelahiran hidup pada sensus 2020,” ujarnya, Rabu (1/2).

Ia menambahkan hal itu disebabkan adanya peningkatan presentase bayi yang imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang membuat bayi semakin mampu bertahan hidup.

Lebih jauh, ia menjelaskan, pada sensus penduduk 2020, angka kematian bayi di Sumbar paling tinggi sebesar 26,18 per 1.000 kelahiran hidup, yaitu di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sedangkan yang paling rendah berada di Kota Bukittinggi, yakni 12,06 per 1.000 kelahiran hidup.

Kemudian, angka kematian anak usia 1-4 tahun tercatat sebesar 2,84. Artinya, terdapat sekitar tiga kematian anak umur 1-4 tahun selama satu tahun di antara 1.000 kelahiran .

Untuk angka kematian balita tercatat sebesar 19,19. Artinya, dari setiap 1.000 balita Sumbar, 19-20 di antaranya tidak berhasil mencapai usia lima tahun.

Kemudian, untuk Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumbar sebesar 178. Dengan kata lain, terdapat 178 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan, atau saat nifas per 100.000 kelahiran hidup.

Kemudian, untuk angka kelahiran menurut kelompok umur (Total Fertility Rate/TFR) juga menurun dalam lima dekade terakhir. Sensus Penduduk 1971 mencatat, TFR sebesar 6,18, yang artinya seorang perempuan melahirkan 6-7 anak selama masa reproduksinya. Sedangkan sensus Penduduk 2020 mencatat TFR sebesar 2,46 yang berati hanya 2-3 anak yang dilahirkan selama masa reproduksinya. “Kondisi ini mencatat TFR Sumbar juga menurun signifikan,” ucapnya. (yes)

Exit mobile version