Berwisata Religi ke Masjid Raya Sumbar

Masjid Raya Sumbar

PADANG, HARIANHALUAN.ID —Masjid Raya Sumatera Barat kini telah menjelma sebagai salah satu ikon wisata religi. Masjid yang sempat dinobatkan sebagai salah satu masjid dengan desain arsitektur terbaik di dunia ini saat ini juga sudah memiliki Pusat Pembelajaran Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Sehingga pengunjung tak hanya bisa belajar Al-Qur’an, namun juga falsafah Minangkabau.

“Ada dua hal yang disandingkan dalam ABS-SBK, yaitu agama dan adat. Pemprov Sumbar mengupayakan pembelajaran keduanya bisa seiring di Masjid Raya,” tutur Kabag Bina Mental Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Eka K., Jumat (3/2).

Masjid Raya Sumbar, ia melanjutkan, juga memiliki program tahsin. Untuk diketahui, tahsin merupakan metode memperbaiki bacaan Al-Qur’an sehingga seorang muslim bisa membacanya dengan baik dengan benar.

Ia mengatakan, rata-rata masyarakat yang belajar tahsin di masjid tersebut adalah orang tua dan pensiunan dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar. Jumlahnya pun tidak dibatasi. “Siapa saja yang mau belajar tahsin bisa datang pada hari Selasa dan Kamis,” ujar Eka.

Tidak hanya itu, masjid ini juga memiliki pelatihan dan kegiatan lainnya, di antaranya tahfiz dan salat jenazah. Adapun program adat dan budaya di masjid ini masih dalam proses.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melakukan pembenahan di Masjid Raya Sumbar, terutama untuk kebersihan dan keamanan lingkungan. Melalui kegiatan ini, langkah awal pembenahan sudah dilakukan dengan meresmikan beberapa kegiatan pembelajaran ABS-SBK.

“Di samping itu, suatu keuntungan bagi Masjid Raya Sumbar punya desain terbaik di dunia. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar berupaya tidak hanya untuk menjadikan masjid raya sebagai tempat ibadah saja, namun juga pariwisata syariah,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat meresmikan Pusat ABS-SBK di Masjid Raya Sumbar, beberapa waktu yang lalu. (dan)

Exit mobile version