Tak Membebani Masyarakat Menengah ke Bawah, Harga Pertamax Naik Rp16.000/Liter Dinilai Wajar

HALUANNEWS, JAKARTA — Harga Pertamax naik dari Rp14.526 per liter menjadi Rp16.000 per liter. Kenaikan tersebut dipicu tren kenaikan harga minyak dunia.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai kenaikan tersebut tidak membebani masyaralat menengah ke bawah.

Piter menilai dengan kebijakan pemerintah akan menaikan harga Pertamax tidak membebani masyarakat menengah bawah.

“Pertamax adalah bbm non subsidi, yang menjadi pembelinya adalah masyarakat menengah atas. Oleh karena itu wajar saja kalau harga Pertamax mengikuti harga pasar,” ujar Piter dikuti dari Okezone.com, MNC Portal Indonesia, Sabtu (26/3/2022).

Dia mengatakan, berbeda jika pemerintah menaikkan pertalite, maka akan membebani masyarakat menengah bawah.

“Tapi tidak untuk Pertamax. Jadi Harus dibedakan antara Pertalite dan Pertamax. Walaupun sama-sama non subsidi, tetapi Pertalite banyak masyarakat menengah bawah yang membelinya,” urainya.

Kemudian, dia menilai dalam wacana kenaikan ini Pertamina tidak konsisten.

Alasannya, karena dia mengharapkan pertamina bisa menjadi BUMN yang bisa berkompetisi di level global.

“Kalau Pertamax tidak boleh naik harga, itu artinya pemerintah mensubsidi orang kaya,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version