“Selain mengikuti pengajian, mereka juga sering berpakaian muslim beserta kaos kaki,” kata wanita itu yang tidak jauh dari rumah pelaku terduga teroris.
Meski demikian, warga sekitar tidak ada menaruh curiga terhadap mereka (pelaku,red) atau pun tanda-tanda yang lainnya.
Memang, lanjutnya, sebelum adanya penangkapan itu ada temannya yang pernah mengikuti pengajian tersebut mengajaknya untuk bergabung, namun karena kondisi pekerjaan ia tidak bisa ikut.
“Waktu itu saya pernah diajak bergabung sama teman untuk mengikuti pengajiannya, tapi saya tolak karena belum punya waktu, penampilan saya yang biasa saja, serta harus menjaga warung. Alhamdulillah, Allah masih menyanyangi saya,” ucapnya.
Informasi yang beredar, lanjutnya, bahwa pengajian yang diberikannya juga tidak ada yang mencurigakan, hanya disuruh menghafal ayat suci Al-Qur’an dan dijelaskan makna yang terkandung di dalamnya.
Diketahui, sebanyak 16 orang diduga terlibat jaringan teroris ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di wilayah Sumbar. Belasan tersangka teroris ditangkap di dua wilayah berbeda.