Ia juga menyatakan, saat ini ratusan masyarakat juga telah mengumpulkan tanda tangan penolakan sosialisasi pembangunan jalan tol tersebut. Sebab, menurut dia, sosialisasi telah dilakukan sejak tahun 2020 dan hasilnya, sampai sekarang masyarakat telah bulat untuk meminta pengalihan trase.
“Untuk itu, meminta dengan hormat kepada JICA untuk tidak berinvestasi di proyek tol yang akan berdampak kepada rusaknya tatanan sosial budaya masyarakat khususnya di trase 1 yang melewati lima nagari. Sejak awal masyarakat sudah mengajukan keberatan, namun hal itu nyatanya tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah daerah,” tuturnya. (*)