Selain itu, Yuliana menyampaikan terkait transformasi Bio Farma dalam rantai pasok untuk menjamin ketersediaan produk pascapandemi.
“Pertama, Bio Farma mengedepankan strategi peningkatan konten lokal dengan mengurangi importasi, mengaplikasikan kapabilitas Bio Farma dalam memproduksi Drug Substance dan Drug Product.
Kedua, melakukan penguatan kerjasama untuk dapat memproduksi produk baru melalui mekanisme transfer teknologi. Ketiga, hal lainnya adalah meningkatkan inovasi dalam menciptakan produk baru dengan lebih mudah dan cepat”papar Yuliana.
Bio Farma juga berperan aktif dalam menjaga rantai pasok vaksin secara berkelanjutan tidak hanya di Indonesia, namun juga secara Global.
Rantai pasok vaksin yang terhambat karena pandemi, membawa Bio Farma untuk melakukan transformasi dalam suplai produk jadi menjadi transfer teknologi.
Negara dengan perusahaan terpilih akan dapat melakukan proses produksi menggunakan bulk vaksin yang dikirim oleh Bio Farma.