HARIANHALUAN.id—Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan hadir dalam peringatan puncak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-76 pada 12 Juli 2023 di Kota Padang, Sumatra Barat.
“Tahun lalu Jawa Tengah, tahun ini Sumbar yang dipercaya sebagai tuan rumah,” ujar Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinwil) Sumbar
Hendra Irwan Rahim kepada HarianHaluan.id, Senin (27/2).
Harkopnas tersebut nantinya
akan diikuti oleh para gubernur, bupati/walikota serta peserta yang berasal dari unsur pemerhati koperasi, gerakan koperasi, dan pemangku kebijakan terkait koperasi di tanah
air.
Lebih lanjut dikatakannya,peringatan Harkopnas nantinya akan diisi dengan berbagai macam kegiatan. Baik itu yang
berasal dari dinas, maupun dari Dekopin sendiri.
Selain kegiatan pada puncak peringatan, ada juga ekspo atau
pameran hasil usaha dari insan
koperasi yang ada di seluruh
Indonesia serta berbagai seminar yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha koperasi dan badan – badan usaha
swasta
“Hari ini baru saja dilakukan rapat kedua persiapan Harkopnas di Sumbarbersama pengurus Dekopin Sumbar yang lain dan pengurus Dekopinda kabupaten/kota.
Pada tanggal 9 Juli kita akan memulai rangkaian kegiatan Harkopnas. Beberapa acara diantaranya seminar, gerak jalan, sepeda santai, kejuaraan seperti kelompencapir, juga lomba
koperasi dan lainnya,” katanya.
Dikatakannya Ranah Minang adalah tempat lahirnya seorang tokoh besar yang juga merupakan salah seorang proklamator bangsa sekaligus penggagas lahirnya koperasi.
“Oleh karena itu nantinya juga akan ada kegiatan renungan suci dan kirab dari Agam ke Bukittinggi untuk mengenang Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta,” katanya lagi.
Ditambahkannya terpilihnya Sumbar sebagai tuan rumah Harkopnas adalah usulan dari Dekopin pusat yang kemudian disetujui oleh Gubernur
Sumbar dan sudah diluncurkan.
“Peluncuran peringatan Hari Koperasi Nasional ke -76 tahun 2023 ini sudah diadakan di Auditorium Gubernuran
pada 28 Oktober 2022 lalu,” tambahnya lagi.
Ia mengharapkan dengan momentum Harkopnas di Sumbar ini, koperasi akan
tumbuh lagi, lebih besar lagi dan ekonomi dipegang lagi oleh Koperasi sebagai soko guru perekonomian. (*)