“Dengan pengoperasian ini, diharapkan minat masyarakat untuk menggunakan kereta api turut meningkatkan okupansi KA Sibinuang sebagai transportasi umum. Tak hanya itu, kedepannya kereta api bisa menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat dan bisa mengurangi kemacetan yang ada di Sumatra Barat,” kata Supandi.
Vice President PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar, Sofan Hidayah mengatakan, KA Sibinuang melayani perjalanan KA dengan relasi Stasiun Pauh Lima–Stasiun Padang–Stasiun Naras (PP) atau total jarak tempuh perjalanan sekitar 75 km untuk satu kali perjalanan.
Perlu diketahui bahwa untuk saat ini tidak semua perjalanan KA Sibinuang melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang dari Stasiun Pauh lima. Dengan demikian, diharapkan kepada masyarakat pengguna KA untuk memperhatikan jadwal keberangkatan KA Sibinuang yang terbaru, atau bisa langsung mengecek melalui aplikasi KAI Access.
Dengan terjadinya perubahan tersebut, jadwal perjalanan KA Sibinuang juga mengalami perubahan dikarenakan waktu tempuh perjalanan KA yang berubah. Sedangkan untuk harga tiket kereta masih memberlakukan harga tiket biasanya.
“Kereta api yang menggunakan rangkaian Sibinuang ini menyediakan tempat duduk sebanyak 424 untuk KA B2A, B3A, B6A, B7A, B34A, dan 340 tempat duduk untuk KA B1A, B4A, B5A, dan B8A. Untuk harga tiket sebesar Rp5.000,” kata Sofan.
Untuk diketahui, Stasiun Pauh Lima merupakan stasiun yang berlokasi dekat dengan Kampus Universitas Andalas (Unand). Selain masyarakat umum, diharapkan nantinya dengan dilakukannya perpanjangan relasi dan penambahan stasiun ini dapat membantu mobilitas mahasiswa yang ingin bepergian baik ke kampus maupun ke pusat kota.
Bagi pelanggan kereta api yang ingin menggunakan KA Sibinuang, dapat memesan tiket sekitar 24 jam sebelum jadwal keberangkatan melalui aplikasi KAI Access atau tiga jam sebelum keberangkatan di loket stasiun. (*)