“Selaku bupati, saya mengucapkan terima kasih kepada Harian Haluan yang selama ini telah ikut serta dalam mengawal dan mendorong program-program pendidikan di Kabupaten Pesisir Selatan,” katanya.
Penyelenggaraan pronasa di Kabupaten Pesisir Selatan, menurut Bupati Rusma Yul Anwar, dilandasi dengan keinginan untuk melibatkan semua pihak untuk membangun karakter generasi muda Pesisir Selatan.
“Artinya, ada nilai-nilai asli di tengah-tengah masyarakat yang tidak didapatkan pelajar di sekolah, namun nilai itu ada di tengah masyarakat. Nilai-nilai asli seperti kejujuran dan gotong royong itulah yang harus bisa generasi muda kita hari ini serap dan aplikasikan,” ujarnya.
“Kita telah menganggarkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau BOSDA senilai Rp5,2 milliar. Itu adalah bentuk komitmen kita untuk mengoptimalkan pembinaan minat dan bakat siswa secara maksimal melalui pronasa,” ucapnya.
Melalui pronasa, lanjut bupati yang dikenal rendah hati dan merakyat ini, diharapkan waktu para pelajar tidak habis tersita secara mubazir untuk bermain ponsel, melakukan aksi-aksi kenakalan remaja, tindak pidana, seks bebas atau bahkan terjerumus ke dalam lembah penyalahgunaan narkoba.
“Kita menginginkan generasi muda Pessel sibuk dengan hal positif. Lokasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa dilaksanakan berbasis nagari tempat tinggal. Tujuannya agar tidak ada lagi sekat-sekat perbedaan siswa antar sekolah yang dapat memicu terjadinya aksi tawuran,” tuturnya.
Sebagai strategi pembinaannya, lanjut bupati, setiap kegiatan ekstrakurikuler minat, bakat dan keagamaan yang diikuti para siswa SD dan SMP dalam pronasa, dapat dilihat dan dipantau oleh banyak pihak melalui aplikasi digital pronasa.
“Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa bisa dilihat dan diawasi orang tua, guru, pembina ekstrakurikuler, maupun perangkat nagari. Siswa bisa memilih ekstrakurikuler sesuai minat, bakat serta berdasarkan nagari tempat tinggalnya masing-masing,” ucap bupati. (*)