Selain juga terbatasnya lowongaan kerja di dalam negeri ditambah keadaan Indonesia yang sudah memasuki era bonus demografi, membuat pemerintah harus segera bergerak cepat menangkap peluang–peluang kerja bergaji besar di luar negeri.
Salah satu sektor yang sangat menarik adalah sektor keperawatan yang sangat dibutuhkan di luar negeri (demand) karena banyaknya penduduk usia tua mereka, yang tidak sebanding dengan usia muda.
“Berbanding terbalik dengan Indonesia, apalagi di Sumbar banyak dihasilkan lulusan-lulusan D3/S1 Keperawatan (supply) oleh Institusi-institusi Kesehatan yang tentunya tidak tertampung seluruhnya oleh rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya di dalam negeri.
Kegiatan ini merupakan wujud konkrit dan tindaklanjut atas amanat UU Nomor 18 Tahun 2017 pada pasal 40 huruf a. yaitu salah satu tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi untuk dapat menyelenggarakan pelatihan kerja melalui lembaga pelatihan kerja milik pemerintah.
Betapa signifikannya peran dari pelatihan ini untuk membantu anak-anak kita yang ingin bekerja ke luar negeri, Jepang khususnya dapat belajar gratis dan mendapat sertfikat N5 untuk bisa mendaftar program G to G Jepang ini,” ujar Nizam.
Kepala BP3MI Sumbar Bayu Aryadhi, S.Kom mengatakan, sosialisasi dan pembekalan diikuti 50 peserta lulusan program pelatihan bahasa Jepang BP3MI Sumbar, dan BPVP Padang serta perwakilan kampus asal peserta pelatihan Bahasa Jepang.