Tiga pemenang tersebut menurut Darmawan akan mendapatkan tambahan dana pengembangan usaha senilai masing masing Rp 150 juta. Sedangkan untuk tujuh peserta lainnya tidak tertutup kemungkinan diberi kesempatan untuk melanjutkan uji coba produk dalam bentuk kerja sama bisnis dengan PLN. Sebelumnya pada tahap sebelumnya, kesepuluh finalis startup telah mendapatkan pendanaan masing-masing Rp 100 juta. Sehingga total dana yang digelontorkan PLN untuk mendukung perusahaan startup tersebut senilai Rp 1,450 Miliar.
“PLN punya mimpi untuk mencapai net zero emission pada 2060. Ambisi besar ini membutuhkan tak hanya pergerakan dan perubahan dari pihak internal PLN, tapi juga partisipasi dari banyak pihak eksternal untuk bersama-sama menemukan best practice yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan serta cara kerja PLN,” tambah Darmawan.
Para inovator, para kreator, engineer, entrepreneur, dan para founder. Yang tidak cukup hanya melahirkan ide, tetapi juga kita bersama-sama mewujudkan terobosan yang hebat dari gagasan menjadi kenyataan
Demi mendorong transisi energi, lanjut Darmawan, PLN akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dar inovator-inovator muda, kreator, engineer, entrepreneur, dan para founder yang datang dengan ide-ide brilian namun praktikal. Terlebih lagi proses penciptaan produknya menggunakan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Darmawan melihat ketiga pemenang memiliki produk yang sangat inovatif dan sesuai dengan kebutuhan PLN. Amtiss menawarkan layanan perangkat lunak (Software as a Service) yang berfokus pada optimasi pemeliharaan alat berat. Katalis membuat prototipe motor listrik ‘MOVE’ yang memiliki kemampuan durasi penggunaan jarak jauh. Kemudian Leastric yang menciptakan alat dan energy management system yang mampu memantau penggunaan listrik di rumah maupun gedung.
“Mari kita melangkah bersama, mari bangun ekosistem bisnis masa depan yang produktif yang saling menguatkan, yang mampu menjadi solusi untuk Indonesia,” tutup Darmawan.