HALUANNEWS, SOLOK — Masyarakat Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), tidak merasakan kesegaran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), malah air tersebut disalurkan ke Kota Solok. Akibatnya, warga kecewa dan 74 wali nagari melaporkan ke pemerintah daerah.
Puncak kekecewaan disampaikan kepada Bupati Epyardi Asda saat Musyawarah Rencanan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 di ruang Solok nan Indah, Arosuka, Kabupaten Solok, belum lama ini.
Sejumlah wali nagari dan tokoh masyarakat meminta bupati bertindak tegas terkait kerja sama air dengan PDAM Kota Solok. Bahkan jika hal tersebut tidak ditindak dengan segera, masyarakat dikhawatirkan akan memprotes dengan memblokir saluran air tersebut.
“Kami khawatir masyarakat akan bertindak. Karena ada 200 kepala keluarga (KK) yang antre meminta disambungkan air PDAM ke rumah mereka. Padahal sumber airnya di nagari kami, melewati nagari kami, tapi kami tidak menikmati airnya, tapi justru ke Kota Solok,” tutur Wali Nagari Selayo, Ronald Reagen.
Ia pun bahkan menjadi sasaran kekecewaan warga atas polemik air PDAM itu. Bupati diminta untuk segera bertindak, agar air dari nagarinya juga bisa dinikmati oleh masyarakat setempat, bukan hanya dialirkan ke PDAM Kota Solok.
Hal yang sama juga disampaikan Wali Nagari Koto, Sani Deswandi. Bahkan ia mengakui, masyarakatnya sudah membayar agar air PDAM bisa masuk ke rumahnya. Namun sampai saat ini belum terlaksana.