Tak Bisa Nikmati Air Bersih, 74 Wali Nagari Minta Bupati Putus PDAM Kota Solok

Puluhan wali nagari di Kabupaten Solok memprotes layanan PDAM yang tidak bisa dinikmati oleh masyarakat setempat, namun dialirkan ke daerah lain dalam musrenbang, Selasa (29/3/2022). IST

HALUANNEWS, SOLOK — Masyarakat Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), tidak merasakan kesegaran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), malah air tersebut disalurkan ke Kota Solok. Akibatnya, warga kecewa dan 74 wali nagari melaporkan ke pemerintah daerah.

Puncak kekecewaan disampaikan kepada Bupati Epyardi Asda saat Musyawarah Rencanan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 di ruang Solok nan Indah, Arosuka, Kabupaten Solok, belum lama ini.

Sejumlah wali nagari dan tokoh masyarakat meminta bupati bertindak tegas terkait kerja sama air dengan PDAM Kota Solok. Bahkan jika hal tersebut tidak ditindak dengan segera, masyarakat dikhawatirkan akan memprotes dengan memblokir saluran air tersebut.

“Kami khawatir masyarakat akan bertindak. Karena ada 200 kepala keluarga (KK) yang antre meminta disambungkan air PDAM ke rumah mereka. Padahal sumber airnya di nagari kami, melewati nagari kami, tapi kami tidak menikmati airnya, tapi justru ke Kota Solok,” tutur Wali Nagari Selayo, Ronald Reagen.

Ia pun bahkan menjadi sasaran kekecewaan warga atas polemik air PDAM itu. Bupati diminta untuk segera bertindak, agar air dari nagarinya juga bisa dinikmati oleh masyarakat setempat, bukan hanya dialirkan ke PDAM Kota Solok.

Hal yang sama juga disampaikan Wali Nagari Koto, Sani Deswandi. Bahkan ia mengakui, masyarakatnya sudah membayar agar air PDAM bisa masuk ke rumahnya. Namun sampai saat ini belum terlaksana.

“Masyarakat bisa menyalahkan saya. Mereka kecewa sumber air banyak di Kabupaten Solok, tetapi justru masuk ke daerah lain. Kami meminta kepada pak bupati untuk segera menindaklanjuti ini,” katanya.

Merasakan dampak yang sama soal air bersih yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, 74 wali nagari yang hadir menyatakan sikap siap untuk mendorong bupati atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok melakukan tindakan menyelesaikan kerja sama dengan PDAM Kota Solok.

Sementara itu, Bupati Solok, Epyardi Asda menyatakan akan segera membahas masalah tersebut dengan jajarannya.

“Perlu saya sampaikan, untuk PDAM Kabupaten Solok itu sudah saya benahi semua internalnya. Bahkan kami sudah pansel Dirut PDAM-nya. Terkait permintaan masyarakat melalui pak wali semua. Kami juga mengupayakan potensi yang ada di Kabupaten Solok ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Solok sendiri. Inshaallah, kita kaji ulang kembali (kerja sama dengan PDAM Kota Solok),” ucapnya.

Epyardi juga meminta masyarakat untuk menahan diri. Tidak melakukan aksi pemblokiran pipa PDAM. (*)

Reporter: Rivo

Exit mobile version