BKKBN Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Bagi Keluarga Akseptor KB

Kepala Perwakilan Bkkbn Sumbar, Fatmawati saat memberikan sambutan orientasi pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor KB tingkat Provinsi Sumbar, Senin (20/3). YESI

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Fatmawati mengatakan peran BKKBN dalam meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga salah satunya didukung melalui strategi meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.

“Peningkatan kemandirian ekonomi keluarga dengan sasaran khusus keluarga akseptor KB lestari MKJP dan keluarga akseptor KB Mandiri MKJP di Kampung KB Percontohan,” kata Fatmawati, Senin (20/3).

Kegiatan peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga ini diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia.

Menurut Fatmawati dalam pembangunan keluarga dilaksanakan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dengan kondisi kualitas keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.

“Untuk mewujudkan kualitas keluarga tersebut perlu ditopang oleh dua tiang utama yaitu Keluarga Kecil agar bebannya tidak terlalu berat, dan Keluarga Sejahtera dengan ekonomi yang kuat,” tuturnya.

Pemberdayaan dalam keluarga adalah kemampuan dan peran serta dapat melaksanakan seluruh fungsi keluarga secara optimal. Fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi, pendidikan, ekonomi dan lingkungannya.

“Salah satu fungsi pemberdayaan keluarga adalah ekonomi, dimana pemberdayaan keluarga dalam bidang ekonomi lebih menekankan pada upaya pengkondisian penumbuhan minat dan motivasi usaha tenaga terampil bagi anggota keluarga melalui proses pembelajaran yang terarah dan berkelanjutan,” ucapnya lagi.

Salah satu program yang digalakkan oleh BKKBN dalam upaya pemberdayaan keluarga adalah program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang berlokus di Kampung Keluarga Berkualitas.

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sendiri adalah suatu program yang pelaksaannnya diintegrasikan dengan program KB (Keluarga Berencana). Program ini merupakan suatu program dalam rangka pemberdayaan keluarga di bidang usaha dan tenaga terampil bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera  yang tergabung dalam kelompok UPPKA.

Pada tahun 2023 ini juga, sambungnya Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat akan membantu Kelompok UPPKA untuk mendapatkan Alat dan Sarana pendukung usahanya sesuai dengan usulan.

“Kelompok ini juga harus terlibat, berpartisipasi dan mendukung kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Pos Gizi atau Rumah Desa Sehat dengan memproduksi makanan-makanan yang sehat dan bergizi serta mengedukasi masyarakat terkait makanan sehat dan bergizi,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Tim Pokja Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Bkkbn Provinsi Sumbar, Dedy Agustanto menambahkan kegiatan peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga ini diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia.

“Diharapkan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di setiap kelompok UPPKA, meningkatkan akses anggota kelompok ini dengan berbagai pihak, pembinaan produksi agar kelompok UPPKA menghasilkan produk, baik kuantitas maupun kualitas, yang sesuai dengan permintaan pasar,” ucapnya.

Selain itu untuk mengembangkan kelompok UPPKA, BKKBN membuat kegiatan antara lain memberikan informasi kepada kelompok yang meliputi peluang bantuan Kesra, Kredit Pengembangan Kemitraan Usaha (KPKU), dan Kukesra Mandiri.

Kemudian melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kelompok UPPKA melalui kegiatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kegiatan tersebut, pembinaan kemitraan baik dalam hal permodalan, SDM, produksi, manajemen usaha, penerapan teknologi tepat guna dan pemasaran. Melakukan pembinaan jaringan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan akses anggota kelompok ini dengan berbagai pihak dan pembinaan produksi agar kelompok UPPKA menghasilkan produk, baik kuantitas maupun kualitas, yang sesuai dengan permintaan pasar.

“Semoga dengan adanya pemberian Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga akseptor ini dapat terbentuknya komitmen pelaksanaan pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor di kampung kb, terciptanya kemampuan dan keterampilan dalam peningkatan pemberdaan ekonomi keluarga, meingkatnya pemahaman untuk peningkatan pemberdayan ekonomi keluarga akseptor kb dan keluarga berisiko stunting di kampung kb berupa penyediaan materi pembangunan keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga dalam rangka pencegahan stunting dan tentunya meningkatnya hasil usaha ekonomi keluarga,” ujarnya menutup. (yes)

 

Exit mobile version