PADANG, HARIANHALUAN.ID — Ketersediaan dan harga pangan di Sumatera Barat (Sumbar) terpantau masih relatif stabil. Kendati demikian, sejumlah langkah strategis, utamanya untuk memastikan lonjakan inflasi tidak terjadi sebagai akibat naiknya harga pangan, telah dipersiapkan.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, saat memimpin rapat bersama Forkopimda Sumbar di ruang rapat Istana Gubernur Sumbar, beberapa waktu yang lalu. Rapat tersebut diikuti oleh jajaran Forkopimda Sumbar, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Perwakilan Bulog Wilayah Sumbar, Asisten I Setdaprov. Sumbar, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, dan OPD terkait di lingkup Pemprov Sumbar.
Gubernur mengatakan, semua pihak harus mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang biasanya terjadi. Hal ini juga penting untuk meredam laju inflasi di Sumbar. Terkait inflasi, menurutnya, Pemprov Sumbar telah mengambil sejumlah langkah, di antaranya dengan nelakukan kerja sama antar daerah, mengoptimalkan kinerja tim pengendalian inflasi daerah, serta mendorong pelaksanaan operasi pasar.
Mahyeldi juga mengingatkan agar distribusi bahan pokok ke daerah daerah di Sumbar khususnya ke Kepulauan Mentawai dipastikan lancar. Ia meminta seluruh jajaran untuk terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi serta menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghindari gejolak dan menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat.
“Jangan sampai terlambat. Semua langkah antisipasi sudah harus disiapkan. Karena kita tahu kenaikan harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri sudah menjadi sesuatu yang berulang setiap tahun. Jadi, seharusnya kita sudah siap dengan langkah-langkah antisipasi,” tuturnya.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Effendi menjelaskan, ketersediaan komoditas pokok di Sumbar secara umum aman. Bahkan sebagian besar komoditas mengalami surplus. Pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi kenaikan harga.