Senada, perwakilan Bulog Wilayah Sumbar menyatakan bahwa stok beras kategori public service obligation (PSO) hingga akhir April 2023 relatif aman, yakni mencapai 4.000 ton. Bulog Sumbar juga selalu berkoordinasi dengan pusat terkait pasokan pangan apabila dibutuhkan. Terkait persoalan harga harga,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga ke 19 kabupaten/kota, dan hingga saat ini seluruh harga komoditas pokok relatif aman, meski diprediksi akan ada sedikit lonjakan di minggu awal Ramadan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, menyatakan bahwa BI sangat mendukung GNPIP yang terus dilakukan Pemprov Sumbar. Ia mengapresiasi operasi pasar yang dilakukan Pemprov Sumbar sepanjang tahun. BI menyatakan siap mendukung penyelenggaraan GNPIP.
Dari aspek transportasi dan distribusi bahan pokok, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani, mengatakan, untuk mengantisipasi kemacetan khususnya saat mudik Lebaran nanti, pihaknya sudah memetakan 23 titik kemacetan di Sumbar, di antaranya di Sebidang Duku, Padang Pariaman, simpang Mifan Padang Panjang hingga area Jambu Air, Agam. Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan rekayasa di jalur jalur masuk Sumbar untuk menghindari penumpukan kendaraan, mengingat jumlah pemudik diprediksi meningkat tahun ini.
Sementara itu, Danrem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl, mengatakan, Pemprov Sumbar perlu mengantisipasi kelangkaan BBM pada masa Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah, karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk. Ia juga meminta agar pihak terkait mewaspadai potensi bencana yang juga dapat terjadi.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib, menyampaikan, semua pihak juga perlu mewaspadai potensi naiknya angka kriminalitas di tengah masyarakat. Ia juga menyarankan agar stok daging sapi ditambah untuk mengantisipasi lonjakan harga. (dan)