PADANG, HARIANHALUAN.ID—Hingga triwulan I tahun 2023, realisasi APBD Sumatera Barat tercatat masih rendah dan jauh dari target. Perencanaan yang kurang tepat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinilai menjadi penyebab utama lambannya penyerapan annggaran daerah tersebut.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Wardarusmen menegaskan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus berupaya mencapai target dalam realisasi anggaran. Meski begitu, tetap ada kendala dalam pelaksanaan. “Kami lihat memang ada terjadi deviasi dalam realisasi fisik maupun keuangan,” katanya, Rabu (29/3).
Ia menyebut, pada umumnya devisiasi tersebut karena perencanaan kegiatan yang kurang tepat. Sehingga ketika tahun anggaran berjalan, masih terjadi pergeseran anggaran.
“Jadi, ketika program dan kegiatan yang direncanakan tidak tepat, atau tidak sesui rencana, maka harus dilakukan pergeseran. Kadang untuk pergeseran dapat dilakukan dengan cepat, kadang tidak,” ujarnya.
Berdasarkan data Pemprov Sumbar, hingga 29 Maret 2023, realisasi fisik APBD Sumbar masih jauh di bawah target, yakni baru mencapai 14,4 persen dari target 24, 41 persen. Dengan kata lain, terdapat devisiasi hingga 10 persen.
Begitu juga dengan realisasi keuangan. Keuangan Pemprov Sumbar baru terealisasi 6,3 persen dari target 16,05 persen dari total anggaran sebesar Rp6,7 triliun. Angka itu juga menunjukkan keterlambatan yang cukup tinggi. Hanya terealisasi Rp427,9 miliar.
Berdasarkan data terbaru, lima OPD dengan realisasi anggaran tertinggi antara lain, Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, yakni mencapai 21,58 persen. Kemudian, Inpektorat 17,69 persen, Bappeda 17,09 persen, RSJ HB Saanin 16,58 persen, dan BPSDM 16,11 persen.
Sedangkan lima OPD dengan realisasi terendah adalah BPKAD yang masih 0 persen, Biro Kesra baru 0,76 persen, Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) 0,85 persen, Disnakkeswan 2 persen, dan Dispora 2,15 persen.
“Angka itu adalah angka yang diinput oleh OPD bersangkutan. Semoga ke depan serapan makin tinggi,” ujarnya. (dan)