Ia menyebutkan, hal itu karena kebutuhan masyarakat yang akan mudik tentunya akan lebih memilih vaksin lengkap daripada harus tes PCR. “Kemungkinan akan meningkat. Daripada orang pilih PCR kan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, sebanyak 1.078.000 dosis vaksin Covid-19 kedaluwarsa pada Kamis (31/3/2022). Bali dan NTT tercatat paling banyak memiliki vaksin yang akan kedaluwarsa.
“Menyusul Bali dan NTT, ada Lampung dan DKI. Terbanyak, merek vaksin yang akan kedaluwarsa adalah AstraZaneca, Sinovac dan Moderna. Namun, untuk Sinovac akan cepat habis, karena peruntukannya saat ini untuk vaksin anak (6-11 tahun),” katanya.
Namun, kata Maxi, pihaknya masih akan melakukan validasi data kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Sebab, ada kemungkinan keterlambatan data yang masuk lantaran masih menggunakan sistem data yang manual di daerah. (*)