Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata: ‘Ajari aku dzikir untuk aku baca!’ Rasul ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Katakanlah: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.’ Orang Badui itu berkata: Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku? Rasul ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Katakanlah: Ya Allah! Ampuni-lah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.” (HR. Muslim 4/2072. Abu Dawud menambah 1/220: Ketika orang Arab Badui berpaling, Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah memenuhi kebaikan pada kedua telapak tangannya”)
Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam mengajarinya shalat, kemudian beliau memerintahkan agar berdo’a dengan kalimat ini: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.” (HR. Muslim: 4/2073 no.3697, dengan tambahan: Sesungguhnya kalimat-kalimat tersebut akan mencukupi dunia dan akhiratmu)
“Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Dzikir yang terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallaah.” (HR. At-Tirmidzi: 5/462, Ibnu Majah: 2/1249, Al-Hakim: 1/503. Ia menshahihkan. Dan Adz-Dzahabi menyetujuinya, Lihat pula Shahihul Jami’: 1/362)
“Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (HR. Ahmad no. 513 menurut susunan Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawa’id: 1/297, Ibnu Hajar menisbatkannya di Bulughul Maram dari riwayat Abu Sa’id kepada An-Nasa’i. Ibnu Hajar berkata: “Hadits tersebut adalah shahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim). ***