Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah beserta jajaran berfoto bersama Mendikbudristek, Nadiem Makarim saat kunjungan ke Kantor Kemendikbudristek RI, Jakarta. Senin (17/4). IST
JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah beserta rombongan menemui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbudristek RI, Jakarta. Senin (17/4). Kunjungan tersebut dalam rangka membahas tentang berbagai permasalahan sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Alhamdulillah hari ini (kemarin, red) kami bisa bertemu langsung dengan Bapak Menteri. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas permasalahan sarana prasarana pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Mahyeldi
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumbar, terdapat sebanyak 697 sekolah yang menjadi kewenangannya, yakni SMA,SMK, dan SLB. Sedangkan jumlah guru dan tenaga pendidik yang tersedia ada sebanyak 19.645 orang dengan total jumlah Peserta Didik sebanyak 247.676 orang siswa.
Dari data tersebut, khusus untuk Mentawai terdapat sebanyak 13 SMA (12 SMA Negeri, 1 SMA Swasta) dan 3 SMK Negeri serta 2 SLB Swasta, di mana dari total 16 unit SMA dan SMK tersebut rata-rata berada di daerah terpencil atau berjarak puluhan bahkan ratusan kilometer dari ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sehingga dari segi akses jalan dan sarana dan prasarana sekolah tersebut cenderung sangat terbatas.
Total jumlah guru dan tenaga pendidik yang ada sebanyak 554 orang, dengan rincian 311 orang berstatus ASN dan 243 orang berstatus Non-ASN/honorer sedangkan untuk sarana pendukung lainnya seperti akses listrik, air, dan internet masing-masing sekolah bervariasi. Sebahagian akses listriknya sudah bersumber dari PLN, namun sebahagian lainnya masih mengandalkan diesel. Begitu juga dengan ketersediaan air bersih, di mana sebahagian besarnya masih bersumber dari sumur galian dan air hujan. Untuk akses internet kondisinya pun hampir sama.
Menurut Gubernur Mahyeldi, secara sarana dan prasarana sektor pendidikan di Mentawai permasalahannya cukup komplet. Untuk mengatasinya, Pemprov Sumbar membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat.
“Salah satu yang menjadi usulan kami kepada Bapak Menteri adalah untuk pembangunan asrama di masing-masing sekolah, karena kami meyakini ketika fasilitas asrama tersebut ada, para peserta didik akan sangat terbantu, tidak perlu lagi naik boat setiap hari,” ujar Mahyeldi.
Menyikapi usulan tersebut, Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim menuturkan bahwa pihaknya akan mempelajari dan membahas usulan Pemprov Sumbar dalam rapat internal kementerian. Menurutnya, secara prinsip, peningkatan akses pendidikan di daerah tertinggal dan terluar di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dari kementeriannya melalui tagline Merdeka Belajar.
“Kami telah mendengar paparan tentang potret sektor pendidikan di Mentawai dari Bapak Gubernur, nanti akan kita pelajari dan bahas secara internal. Artinya ini akan kami upayakan supaya ada solusi,” ujar Nadiem Makarim setelah menerima berkas usulan.
Turut mendampingi Gubernur dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius; Kepala Badan Penghubung Sumbar, Ari Askari; Sekretaris Disdik Sumbar, Suryanto; dan Kabid Pendidikan Sekolah Luar Biasa Disdik Sumbar, Abinul Hakim. Sementara yang hadir mendampingi Mendikbudristek RI antara lain Sekjen Kemendikbudristek, Suharti; Dirjen PAUD Dikdasmen, Irwan Syahril; dan Staf Ahli Mendikbudristek RI, Hamid Muhammad. (dan)