Termasuk Arab Saudi, hampir sebagian besar dari 2 miliar umat muslim di dunia menandai 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022. Tapi kok Indonesia telat pada 3 April ya?
HALUANNEWS, JAKARTA – Tanggal awal puasa Ramadan ditentukan oleh penampakan fisik bulan baru.
Di Arab Saudi, bulan sabit yang menandakan awal Ramadan terlihat pada hari Jumat di Hautat Sudair di Riyadh oleh para astronom dari Departemen Observatorium Astronomi Universitas Majmaah.
Orang yang pertama kali mengamatinya adalah astronom Abdullah Al-Khudairi.
Kepala Departemen Observatorium di universitas memiliki keahliannya dalam astronomi dan perannya dalam melihat bulan sabit Ramadan setiap tahun.
Meskipun teleskop canggih digunakan di situs tersebut, Al-Khudairi hanya mengandalkan matanya.
Rekan-rekannya mengatakan bahwa penglihatannya sangat tajam dan pada hari Jumat ini terbukti menjadi kasus sekali lagi ketika dia melihat bulan baru sebelum orang lain.
Penampakannya dikonfirmasi oleh orang lain menggunakan teleskop.
“Bisa dilihat menggunakan mata. Di zaman Rasulullah saw, belum ada perangkat seperti sekarang. Ini adalah salah satu berkat Tuhan yang disyukuri. Melihat dengan mata telanjang adalah dasar untuk melihat bulan sabit,” ungkapya seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (2/4/2022).
Hautat Sudair menjadi lokasi yang digunakan untuk melihat hilal selama bertahun-tahun. Sebab tempat itu jauh dari perkotaan, kawasan industri, jauh dari polusi. Daerah tersebut juga memiliki ketinggian 900 meter di atas tanah.
Awal puasa Ramadan di Arab Saudi dan Indonesia memiliki perbedaan. Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat (penetapan) pada 1 April 2022.
Pemerintah mengumumkan awal puasa dilakukan pada 3 April 2022. Kok Indonesia beda ya? (*)
Sumber: Bisnis.com