Buka Rakor Regional Satgas Stunting, Kepala BKKBN Pusat Minta Tim di Daerah Gerak Cepat

Sestama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto saat memberikan sambutan pada Rakor Regional Satgas Stunting. YESI

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Satgas Stunting Provinsi dan kabupaten/kota tahun 2023, di The ZHM Premiere Hotel, Kota Padang, Rabu (10/5).

Hasto membuka Rakor tersebut secara virtual dari Jakarta, sedangkan Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto hadir langsung ke Sumbar didampingi Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Fatmawati.

Dalam arahannya Hasto Wardoyo meminta Tim Percepatan Stunting di semua daerah, khususnya Sumbar segera memulai semua aksi dan langkah kerjasama upaya penurunan dan penanganan kasus stunting di daerah.

Dia mengingatkan, para Kaper selaku penanggungjawab program kependudukan di daerah memperhatikan 4 hal penting, sebagai upaya penanganan stunting. Hal pertama perihal pengalokasian dan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa untuk penanganan Stunting.

“Alokasi DAK untuk penanganan stunting ini harus optimal, termasuk juga Dana Desa. Peran Satgas Stunting di sini amat diperlukan,” ucap Hasto.

Hal penting kedua adalah program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di tiap daerah. Dia mengingatkan pentingnya menggerakkan semua konvergen, dalam hal ini peran semua dinas dalam penanganan stunting.

“Ini kepada dinas, uangnya jangan ditahan untuk penanganan stunting,” ucapnya. 

Selanjutnya program minilokakarya penanganan stunting di tingkat kecamatan, minimal 1 kali sebulan. Kegiatan ini menurutnya sangat amat penting karena bisa menampung semua persoalan dari akarnya langsung.

Terakhir Hasto menyampaikan perlunya audit kasus stunting. Dia menyarankan, soal audit jangan terlalu diributkan di daerah, namun yang penting adalah rekomendasi dari hasil diskusi audit.

Hasto berharap Rakor Satgas bisa jadi momentum untuk melakukan pengecekan akar persoalan stunting di tiap daerah. 

Menurutnya, penanganan stunting sangat mempengaruhi SDM di masa mendatang, terutama berkaitan juga dengan bonus demografi yang akan diterima Indonesia di masa mendatang.

Sementara itu Sestama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto juga menyampaikan, Rakor ini sangat penting dilaksanakan, untuk melahirkan rekomendasi komplit untuk penanganan stunting.

“Satgas itu menjadi motor penggerak di lapangan,” ujar dia.

Dia meminta dukungan semua Kaper untuk memberikan support agar semua Satgas dapat bekerja optimal.

“Jadi saya titip ke ibu Kaper, jangan biarkan mereka bekerja sendiri. Harus selalu diperhatikan mereka, terutama soal anggaran,” ucapnya. 

Ia menambahkan dari rakor regional ini tiga output atau harapan BKKBN. 

“Pertama mengenali masalah dan persoalan yang dihadapi, kedua Kalau sudah mengenali dapat mengurai penyebab akar masalah itu. Ketiga mengurai nya berdasarkan leveling apakah teknis, demokratis maupun perbaikan kebijakan, ” ucapnya menutup. (yes)

 

Exit mobile version