Kuota Haji Sumbar 4.613 Orang, Terbagi dalam 12 Kloter

Ilustrasi jemaah haji Sumbar

PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID —  Kuota haji Sumbar tahun ini ada sebanyak 4.613 jemaah. Para jemaah haji Sumbar itu akan diberangkatkan dalam 12 kloter. Selain itu juga ditambah empat kloter CJH Bengkulu dan terakhir bergabung dengan kloter Nusantara.

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi, mengatakan, penyelenggaraan operasional haji tahun ini akan dimulai dengan pemberangkatan kloter pertama 25 Mei mendatang dengan tujuan Madinah. Kemudian, kloter terakhir 22 Juni tujuan Jeddah.

“Untuk pemulangan jemaah haji akan dimulai 4 Juli melalui Jeddah dan pemulangan terakhir 2 Agustus melalui Madinah,” ucap Helmi saat menghadiri bimbingan manasik haji (Bimsik) bagi calon jemaah haji (CJH) Kota Padang Panjang pada Rabu (10/5).

Helmi mengatakan bahwa CJH Kota Padang Panjang akan tergabung dalam kloter lima bersama CJH Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Padang.

Sementara itu, Kasi PHU Kantor Kemenag Padang Panjang, Editiawarman mengungkapkan, bahwa bimsik ini dilaksanakan sejak Senin (8/5) yang diikuti 107 CJH. Mereka telah melaksanakan perekaman biometrik via aplikasi Saudi Visa Bio. “Seluruh CJH dalam kondisi sehat. Mereka telah menerima bimsik dua hari berturut-turut dari Tim Kesehatan dan Panitia Bimsik,” bebernya.

Ia menjelaskan, bahwa usia CJH tertua atas nama Chasinah yang berusia 85 tahun dan usia termuda atas nama Zainab yang berumur 18 tahun. Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Padang Panjang, Alizar mengatakan, seluruh persiapan pelaksanaan keberangkatan CJH telah dilaksanakan secara maksimal. “Kita berharap dengan paripurnanya persiapan semenjak dari Tanah Air, tercapai hendaknya haji mabrur sesuai dengan yang diinginkan,” harapnya.

Haji Ramah Lansia

Di sisi lain, Kemenag mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’ dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) menegaskan komitmennya untuk mendukung kebijakan Kementerian Agama.

Komitmen Pelayanan KBIHU dalam Pelaksanaan Haji Ramah Lansia ini ditandatangani para Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Forum Komunikasi KBIHU seluruh provinsi di Kantor Kementerian Agama. Penandatanganan ini berlangsung secara hybrid, daring dan luring dan dipusatkan di Ruang Rapat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta.

Ikut bertanda tangan sebagai saksi, Kepala Kantor Wilayah Kemenag dan Kepala Bidang Haji pada masing-masing provinsi. Penandatanganan ini disaksikan juga oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, dan para pejabat eselon II lainnya pada Ditjen PHU.

Tahun ini, ada lebih dari 67.000 jemaah haji yang berusia 65 tahun ke atas. Jumlah ini berkisar 30 persen dari total kuota haji reguler Indonesia yang mencapai 203.320. Jumlah ini akan bertambah seiring adanya 8.000 tambahan kuota yang ditawarkan Arab saudi. 

Alhamdulillah, hari ini FK KBIHU dari seluruh provinsi di Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk mendukung dan ikut menyukseskan Haji Ramah Lansia,” terang Dirjen PHU Hilman Latief di Jakarta, Rabu (10/5). “Peran KBIHU sangat penting. Sebab, mereka berada pada garda terdepan dalam pembinaan manasik jemaah haji, termasuk jemaah haji lansia,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Bina Haji Arsad Hidayat. Menurutnya, komitmen ini menunjukkan adanya kesamaan persepsi antara Kemenag dan KBIHU. Hal ini penting karena akan berdampak pada pendekatan pembelajaran manasik haji.

“Proses manasik haji di Kantor Urusan Agama (KUA) dan Kankemenag Kabupaten/Kota dimulai sejak hari ini. Para jemaah di pulau jawa akan mendapat delapan kali manasik sedang di luar pulau jawa mendapat 10 kali manasik. Jadi penandatanganan komitmen pada hari ini sangat penting agar proses manasik ke depan didesain dalam semangat menyukseskan Haji Ramah Lansia,” tutupnya. (hln)

Exit mobile version