Sensus Pertanian 2023 Dimulai 1 Juni, BPS Sumbar Kerahkan 4.798 Petugas

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) akan melakukan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) pada Juni hingga Juli 2023. Hal itu disampaikan Ketua Panitia ST2023 di Sumbar, Faisal A, Selasa (16/5).

“Sensus pertanian 2023 akan berlangsung selama 2 bulan, mulai dari 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Kemarin Presiden Joko Widodo juga sudah mencangankan secara resmi di Istana Negara dengan mengundang seluruh Kepala BPS se Indonesia,” ucap Faisal.

Ia menambahkan sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali, dengan penyelenggaraannya di setiap tahun berakhiran angka 3 (tiga).

“Pelaksanaan Sensus Pertanian terakhir diselenggarakan tahun 2013 dan selanjutnya tahun 2023 ini dengan tema mencatat pertanian Indoensia untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,” kata Faisal.

Pendataan nanti menyasar seluruh pelaku usaha pertanian baik perorangan, kelompok, maupun perusahaan pertanian berbadan hulum di seluruh Indonesia.

Masyarakat diminta untukmenerima kedatangan petugas dan menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur.

“Petugas ST2023 dapat dikenali melalui atribut yang dikenakan yaitu topi ST2023, kartu identitas, dan kuesioner.

Sementara itu, Kabag Umum BPS Sumbar, Undich Sadewo Sunu mengatakan data ST2023 yang akurat akan digunakan pemerintah maupun pengguna data sebagai acuan untuk merumuskan kebijakan.

“Dengan adanya ST2023 dapat memberi gambaran kondisi pertanian terkini. Terlebih Indonesia sebagai negara agraris yang tentunya akan menyangkut hajat hodup orang banyak. Data ST2023 akan menjadi jawaban akan isu strategis terkini di sektor pertanian yang dibutuhkan oleh perorangan maupun pemegang kebijakan,” ucapnya.

ST2023 menjamin tersedianya kebutuhan data pertanian, baik level daerah, level nasional, dan level global.

Adapun cakupan kegiatan pertanian dalam ST2023 meliputi 7 subsektor. Antara lain Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Jasa Pertanian.

Dalam perjalanannya, variabel-variabel yang dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian berkembang dengan sangat dinamis. Oleh karena itu dalam ST2023 dilakukan perluasan cakupan unit statistik dan penggunaan moda pengumpul data terkini. 

Metode pencacahan data terbagi tiga yaitu menggunakan gawai, kuesioner interview di web dan metode tradisional dengan menggunakan pena dan kertas.

Undich berharap ST2023 dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang berkualitas.

“Dengan data yang akurat, maka pemgambilan kebijakan akan menjadi tepat,” ucapnya menutup. (yes)

Exit mobile version