Wawan mengungkapkan, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan dirasakan sangatlah tinggi. Sedangkan lowongan kerja yang tersedia sangatlah tidak berimbang dengan jumlah pencari pekerjaan terlebih untuk penyandang disabilitas. Sehingga setiap individu, kata dia, dituntut untuk memiliki produktivitas dan keterampilan yang cukup tinggi.
”Jawaban dari keterserapan anak kita yang belum bisa masuk di dunia industri dan dunia usaha untuk bekerja. Kerja sama ini menjadi modal yang penting bagi anak-anak kami untuk ke depan mandiri secara ekonomi,” tandas wawan. (*)