Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyebutkan, wilayah pesisir, terutama area pantai yang menjadi destinasi wisata, sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia, industri, dan perhubungan laut seperti tumpahan minyak.
“Kegiatan ini merupakan bagian upaya kami menumbuhkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan, terutama di area destinasi wisata seperti pantai yang rentan terhadap polusi sampah plastik dan polutan lain karena tingginya tingkat kunjungan,” kata Mahyeldi.
Jika tidak segera ditangani, maka akan terjadi penumpukan sehingga beban pencemarannya dapat berdampak terhadap kenyamanan pengunjung dan kelestarian biota laut, seperti ikan dan terubu karang. Maka dalam penanganan perlu adanya kesadaran bersama melalui kerja kolaborasi.
“Oleh karena itu, dalam penanganannya harus menyeluruh hulu hilir dan berkelanjutan, melalui kerja kolaborasi yang sifatnya kolektif. Tidak bisa jika hanya dilakukan secara parsial oleh satu pihak, karena pergerakannya dinamis,” ujar Mahyeldi.
Gubernur menyebut, dalam pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan PT Semen Padang, Bank Sampah Panca Daya, OPD di lingkup Pemprov Sumbar, serta masyarakat setempat. Menurutnya, kesadaran berbagai unsur terhadap permasalahan lingkungan sudah cukup bagus, hanya tinggal menjaga konsistensinya.
Terakhir, ia berharap aksi pantai hari ini tidak hanya berjalan sampai di sini, tapi harus berkelanjutan, sehingga dapat berdampak nyata untuk kelestarian lingkungan, kenyamanan para pengunjung, dan kesehatan masyarakat setempat. (dan)