PADANG, HARIANHALUAN.ID — PT Grahamas Citrawisata Tbk selaku investor pengelola hotel Novotel Bukittinggi menyerahkan sepenuhnya opsi masa depan pengelolaan hotel berbintang empat tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Baray (Pemprov Sumbar). Hal ini menyusul berakhirnya masa perjanjian kerja sama investasi mekanisme Build Operate Transfer (BOT) Novotel Bukittinggi pada akhir Agustus tahun 2024 mendatang.
Presiden Direktur (Presdir) PT Grahamas Citrawisata Tbk, Firdaus HB, menyebut, sikap itu bahkan telah pernah disampaikan langsung oleh jajaran direksi perusahaan dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diperluas bersama Komisi III DPRD Sumbar beberapa waktu lalu.
“Kesimpulannya, selama ini PT Grahamas sebagai investor sudah menjalankan tugas-tugasnya untuk membangun dan mengelola Novotel Bukittinggi. Dan ketika (perjanjiannya, red) berakhir, segala mekanisme pengelolaan terbaiknya akan diserahkan kepada Pemprov Sumbar,” ujarnya kepada Haluan Minggu (21/5).
Firdaus menjelaskan, sesuai klausul kontrak perjanjian kerja sama investasi BOT pengelolaan Novotel Bukittinggi dengan Pemprov Sumbar yang diteken tahun 1990 lalu, setelah jangka waktu BOT berakhir, seluruh aset milik Novotel Bukittinggi, akan sepenuhnya menjadi aset Pemprov Sumbar.
Untuk itu, Pt Grahamas Citra Wisata selaku investor, kata Firdaus, akan tunduk terhadap apapun keputusan pengelolaan Novotel yang akan diambil oleh Pemprov Sumbar. Sekalipun bila pada akhirnya Pemprov Sumbar memutuskan untuk menunjuk kembali PT Grahamas, atau bahkan melakukan proses lelang ataupun tender kelanjutan pengelolaan hotel tersebut kepada pihak lainnya.
“Selaku investor, kami sifatnya standby mengikuti arahan dari Pemprov yang tentu akan menerima masukan dari DPRD Sumbar. Pada intinya, kami mendukung semangat untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Sumbar. PT Grahamas Citra Wisata akan mengikuti kemauan Pemprov sesuai aturan yang ada. Selaku investor, kami sipaik mananti saja ,” tegasnya.