BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengungkapkan masih tingginya kasus pencurian aset perkeretaapian di Sumatera Barat. Sehingga diperlukan sinergitas yang lebih kuat untuk menjaga aset milik negara tersebut.
Salah satunya melalui penyuluhan regulasi perkeretaapian DJKA Kemenhub di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Rabu (24/5) kemarin. Kegiatan ini merupakan upaya DJKA Kemenhub untuk menjaga aset barang milik negara yang diharapkan bisa menjadi salah satu langkah taktis menuju percepatan pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Dalam kegiatan itu, Kasubdit Pencegahan dan Penegakan Hukum, Yohn Ferry mengatakan, masih ada kendala dalam upaya peningkatan perekonomian melalui sektor transportasi kereta api. Kendala yang ditemukan Dirjen Perkeretaapian saat ini adalah maraknya kasus pencurian rel yang terjadi di beberapa titik yang ada di Sumatera Barat. “Laporan terakhir yang masuk ke kami, tujuh kilometer rel kami hilang,” kata Yohn Ferry.
Yohn Ferry mengatakan bahwa Dirjen Perkeretaapian ingin meningkatkan sinergitas bersama stakeholder, tokoh adat hingga seluruh lapisan masyarakat Sumbar. Langkah itu dipilih agar masyarakat dapat saling menjaga aset negara sebagai salah satu langkah pertumbuhan perekonomian yang akan berdampak langsung.
“Infrastruktur kereta api ini sangat penting. Saya membaca laporan BPS, ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini dimulai dari lancarnya transportasi,” ujarnya.
Berdasarkan hal itu, Yohn Ferry mengharapkan, dengan terciptanya infrastruktur yang tidak bermasalah, akan berimbas langsung terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat.