Hari kedua , kelokasi kebun dan sawah masyarakat. Berikutnya hari ketiga, ke lokasi Eko Wisata Aie Angek dan karang batonggak .
Dari hasil kunjungan tersebut Tim WWF Jepang Tsubasa Iwabuchi menyampaikan akan membantu masyarakat melaksanakan program pembibitan, bibitnya akan diserahkan kepada masyarakat untuk ditanam dan kami akan pantau perkembangan bibit yang sudah ditanam, jadi sediakan lahan oleh masyarakat seluas 20 hektare dalam satu hamparan akan kita tanam berbagai jenis bibit/tanaman nantinya.
Untuk wisata Alam Kami sangat puas dan menarik, dengan destinasi alam yang masih alami ada di Sungai Abu. Banyak tumbuh- tumbuhan yang bisa jadi rempah-rempah dan juga obat-obatan.
Kemudiana untuk kunjungan ke Eko wisata Air Angek Karang Batonggak, Wali Nagari Sungai Abu Padri wanto menyampaikan Aie Angek ini terbentuk secara alami, padahal disini tidak ada Gunung Berapi kok bisa aienyo angek, dari aie Angek Iko Mako terbentuklah karang yang menyerupai tonggak.
Mendengar keterangan dari Wali Nagari Sungai Abu, Tsubasa dan kawan-kawan langsung mengambil sampel air hangat dan karang untuk diteliti.
Dan Tsubasa langsung mandi dan merasakan air hangat kelihatannya dia sangat senang dan menikmatinya, menurut pendapat Tsubasa dan Kawan-kawan ini adalah proses yang unik dan sulit ditemui di tempat lain proses terjadinya karang batonggak ini sudah dari ribuan tahun yang lalu.
Dengan adanya kunjungan dari Warga Negara Asing semoga Nagari Sungai Abu bisa lebih maju baik dan masyarakat sejahtera. Dan bagi pembaca yang penasaran dengan Eko Wisata Aie Angek Karang Batonggak silahkan datang Kenagari Sungai Abu. (*)