Bundo Kanduang Prof Raudha Thaib : Bentengi Keluarga dari LGBT dengan Agama, Budaya dan Pendidikan

Ketua Bundo Kanduang Sumbar Prof Raudha Thaib

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof Raudha Thaib, meminta semua pihak untuk menguatkan kembali ketahanan institusi keluarga, agama, budaya serta pendidikan guna membentengi generasi muda Minang dari ancaman bahaya perilaku LGBT.

Prof Raudha Thaib menyebut, maraknya kasus infeksi HIV yang dipicu  hubungan seksual sesama jenis di Sumbar, merupakan hukum kausalitas sebab akibat  dari pelanggaran norma  agama dan adat yang berlaku di Ranah Minang.

“Meski ada juga yang tertular lewat jarum suntik atau faktor lainnya, namun Penyakit HIV ini  umumnya disebabkan oleh penyimpangan seksual yang jelas-jelas telah dilarang secara norma adat maupun agama. Itulah resiko perbuatan mereka sendiri,” ujarnya kepada Haluan Minggu (4/6).

 Ia menjelaskan, berkembangnya perilaku LGBT di Sumbar, mengindikasikan  fungsi pendidikan dan pengawasan anak yang semestinya berjalan pada institusi keluarga, saat ini sudah semakin melemah di Minangkabau.

Kondisi itu, semakin diperparah dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi  dan informasi. Akibatnya, aktivitas keseharian anak yang notabene masih dalam proses pencarian jati diri, kerap luput dari perhatian orang tua.

“Satu lagi yang perlu diperhatikan, sejak pandemi Covid-19, setiap anak sekolah diharuskan memiliki Gadget, sementara pengawasan dan pemantauan dari orang tua mereka  minim. Jadi anak rentan  terpapar pornografi,” ungkapnya.

Selain dipicu lemahnya kontrol pengawasan institusi keluarga, kata Bundo Raudha, perilaku LGBT juga akan semakin tumbuh subur di tengah masyarakat Minang saat ini yang cenderung  bersikap acuh dan tidak peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. “Artinya, terjadi pembiaran perilaku menyimpang, Masyarakat  kita  tidak peduli, takut menegur, sebab mereka juga takut melanggar HAM. Maka terjadilah pembiaran,” katanya.

Ia menerangkan, gejala perkembangan perilaku LGBT di Sumbar, sejatinya sudah bisa diamati secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dimana menurutnya, lelaki yang berpenampilan seperti perempuan saat ini sudah semakin mudah  ditemukan di berbagai tempat umum di Sumbar.

Bundo Raudha juga menduga,  masifnya perkembangan orientasi perilaku seksual menyimpang dewasa ini, juga tidak terlepas dari semakin masifnya kampanye LGBT secara terselubung maupun terang-terangan yang dilakukan sejumlah pihak belakangan ini.

“Paham ini berasal dari luar. Ada Grand Design,  Misalnya saja kedatangan grup band Coldplay yang akan konser di Jakarta nanti. Itu kan lambangnya pelangi, tapi tidak ada larangan dari pemerintah, jadi mereka dapat angin,” jelasnya.

Bundo Kanduang berpesan,  di tengah kondisi yang terjadi hari ini, institusi keluarga, khususnya para kaum ibu di Ranah Minang, harus bisa mengawasi dan memantau setiap aktivitas anaknya.

” Para ibu harus berhasil menanamkan raso. Anak ini jangan sampai membuek sadiah ibunyo, manyusahan ayahnyo, serato mambuek malu mamaknyo,” pungkas Bundo Raudha Thaib mengakhiri. (fzi)

Exit mobile version