Kaum Petani Sumbar Masih Didominasi Generasi Tua

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meninjau salah satu stan pameran saat berkunjung ke lokasi Penas KTNA XVI di Lanud Sutan Sjahrir, Kota Padang, Senin (30/5) lalu. DANI

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumatera Barat (Sumbar) yang juga Pengusaha Bidang Pertanian, Asnal Zakri prihatin jumlah petani milenial yang semakin sedikit.

“Jumlah petani menurut kelompok umur sebetulnya memprihatikan. Data yang saya peroleh, dari pendataan BPS juga tahun 2019, dari umur dibawah 25 tahun sampai 44 tahun persentasenya cuma 39,44 persen,” ucapnya saat sosialisasi Sensus Pertanian oleh BPS Sumbar, beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Asnal memaparkan, petani dengan usia di bawah 25 tahun berjumlah 20.363 orang, 25-34 tahun 104.829 orang, dan usia 35-44 tahun 219.093 orang. “Sedangkan yang paling banyak usia tua-tua, rentang 45 sampai 54 tahun, dengan total persentase petani di usia 45 sampai di atas 64 tahun sebanyak 60,56 persen,” ucapnya.

Dengan jumlah masing-masing usia 45-55 tahun ada 226.978 orang, usia 55-64 sebanyak 188.073 orang, dan di atas 64 tahun sebanyak 113.612. Selain itu, untuk tingkat pendidikan juga masih banyak yang tidak tamat SD dan hanya tamatan SD.

“Tingkat pendidikan tidak tamat SD, kemudian tamatan SD, SMP, SMA, SMA Kejuruan, diploma, dan universitas. Tapi yang paling banyak yang tamat SD dan tidak tamat SD,” ucapnya.

KTNA Sumbar, ia melanjutkan, mendorong tamatat diploma dan universitas bergerak menjadi duta petani andalan. “Tujuannya juga untuk meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan petani,” ucapnya.

Sementara itu, Kabag Umum BPS Sumbar, Undich Sadewo Sunu yang ditemui setelah kegiatan juga membenarkan hal tersebut. “Ya, berdasarkan data memang kita lihat dari kalangan milenial memang paling sedikit. Lebih didominasi yang tua-tua. Kami mendorong yang muda-muda bergerak di sektor pertanian. Sebagai pengusaha pertanian. Sebab petani milenial kalau dibina dan dikelola dengan baik juga cukup menguntungkan,” ucap Undich. (h/yes)

Exit mobile version