Dalam menjalankan ETS, lanjut Polona, EU juga membuka ruang diskusi dan menampung semua aspirasi negara anggota. Sebab, setiap negara memiliki pengembangan pembangkit ataupun upaya pengurangan karbon yang berbeda.
Perlu juga, kata Polona untuk bisa menerapkan ETS ini sebagai salah satu instrumen dalam rencana investasi perusahaan ke depan. “Setiap ada rencana investasi baru yang akan masuk bisa ditawarkan skema ETS ini. Bisa menjadi daya tarik dalam menggaet investasi,” tambah Polona.
Pada kunjungan ke Jerman, PLN juga sempat mendatangi RWE sebagai salah satu perusahaan energi di Jerman.
Manager of Sustainability RWE, Tobias Heck menjelaskan menyampaikan kunci dari keberhasilan transisi green dan implementasi ETS di RWE salah satunya ialah perubahan pola pikir perusahaan dan stakeholder mengenai pentingnya memasukan aspek lingkungan hidup sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi bisnis dan keberlangsungan perusahaan dengan memetakan materialitas suatu isu.
Dalam serangkaian kerja sama transfer knowledge ini, PLN menggandeng ECADIN sebagai knowledge partner. Salah satu tujuan dari acara ini ialah partisipasi kembali PLN dalam perdagangan karbon di tahun 2022 dengan sistem yang lebih matang sesuai dengan regulasi maupun pedoman dari Pemerintah. (*)