“Semua kota jangan mengulangi kesalahan Jakarta. Jakarta selama berdekade-dekade, jadi bukan bertahun-tahun ya. Kalau bertahun-tahun nanti nyalahkan seseorang, oke?,” kata Anies disambut tawa jemaah tarawih.
“Berdekade-dekade, hari ini sensitif soalnya. Iya, kalau saya bilang beberapa tahun, woo. Tahunnya berapa ya mas ya, gitu kan,” sambung Anies dibuntuti gelak tawa jemaah lagi.
Dengan nada bercanda, Anies khawatir ucapannya yang terekam melalui kamera ini dipotong.
“Ampun deh dipotong itu,” ucapnya dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis Jumat (08/04/22)..
Anies kemudian melanjutkan topik ceramahnya. Dia mengklaim pemerintahannya berupaya mengubah paradigma prioritas pembangunan infrastruktur transportasi tadi. Secara berurutan menjadi jalur untuk pejalan kaki, sepeda, transportasi umum, dan terakhir kendaraan pribadi.
“Dan ketika paradigmanya diubah, dibangunlah trotoar di mana-mana. Dalam waktu kurang dari empat tahun, Jakarta membangun 341 kilometer di seluruh Jakarta,” papar Anies.
Materi ceramah Anies lainnya adalah upaya menciptakan ruang ketiga atau tempat interaksi bagi warga di antara ruang pertama dan kedua. Membangun perasaan kesetaraan, kebersamaan, dan interaksi di dalamnya. Lalu, membangun infrastruktur dengan gagasan untuk tujuan sosial.