Tim Pengabdian PNP Bangun Jembatan Gantung

PADANG, HARIANHALUAN.ID–Tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Padang (PNP) membangun jembatan gantung untuk Desa Bumi Ayu Kecamatan Sangir Solok Selatan.

“Sejak delapan tahun terakhir aktifitas dan kegiatan masyarakat Desa Bumi Ayu mengalami gangguan, karena jembatan sebagai penunjang sarana transportasi putus. Masyarakat sudah berusaha meminta bantuan dengan mengumpulkan sumbangan di tepi jalan, tetapi belum juga terealisasi sampai akhir tahun 2022,”ujar Dosen PNP Yuli Yetri, Rabu (9/8)

Lebih jauh dikatakannya, pengerjaan jembatan tersebut membutuhkan waktu empat bulan dan diserahterimakan pada 19 Juli 2023 lalu. “Pengerjaan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setiap hari Rabu dan Kamis. Masyarakat juga dibantu oleh kontraktor dalam pengerjaannya,”ujarnya.

Sementara itu katanya, untuk penyempurnaan kondisi jembatan pihak PNP menerjunkan tim yang berasal dari Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin. “Tim pengabdian masyarakat tersebut beranggotan enam orang dosen  yaitu Rahmi Hidayati, Adriansyah, Maimuzar, Hendra, Nofriadi dan satu orang mahasiswa yaitu Robi Ramza,”ujarnya.

Hadirnya jembatan ini katanya, akan mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat  Desa Bumi Ayu menuju sekolah, pasar, tempat kerja, menyelesaikan urusan administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga.

“Jembatan gantung dirancang oleh seorang kontraktor dengan bantuan dosen Sipil PNP, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologinya. Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk dalam negeri buatan Indonesia,”ujarnya. Diharapkan dengan terbangunanya jembatan tersebut selain mempermudah arus tranportasi juga dapat meningkatkan perekonomian khususnya untuk masyarakat setempat. “Karena pembangunan jembatan gantung sebagai salah satu infrastruktur kerakyatan akan memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai,”ujarnya.

Exit mobile version