Kejadian pertama terjadi pada 4 April pukul 01.14 WIB, dengan magnitudo 4,5. gempa darat ini dirasakan cukup kuat di Bukittiggi, Agam, Payakumbuh dan sekitarnya, sehingga mengagetkan warga yang umumnya sedang istirahat menjelang waktu sahur.
Gempa ini terjadi pada koordinat 0,20º LS dan 100,34º BT. Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer dan berjarak sekitar 12 kilometer arah barat laut dari Bukittinggi. Guncangan gempa dirasakan III sampai IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di Bukittinggi, Agam dan Payakumbuh. Sementara di Padang Panjang dirasakan sekitar III MMI, serta di Pasaman, Solok, dan Pariaman sekitar II MMI.
Sementara kejadian kedua terjadi sehari setelahnya, pada pukul 05:46 dengan magnitudo 3,5. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,24º LS dan 100,27º BT atau tepatnya berlokasi di darat pada 13 kilometer arah barat laut Bukittinggi pada kedalaman 10 kilometer.
“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatra Segmen Sianok,” katanya.
Guncangan gempa bumi di Bukittinggi itu juga dirasakan III-IV MMI yang apabila terjadi pada siang hari, maka akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, seperti di wilayah Bukittinggi dan Agam.
Selain itu, juga dirasakan II MMI, di mana getarannya itu turut dirasakan oleh beberapa orang, seperti benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Untuk kondisi itu, terjadi di wilayah Kota Padang Panjang. (*)